Rabu, 24/04/2024 - 12:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Timur Tengah Menyadari Dampak Perubahan Iklim

ADVERTISEMENTS

Tiga dekade terakhir suhu Timur Tengah naik lebih cepat dibanding rata-rata bumi

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

KAIRO — Dalam tiga dekade terakhir suhu udara Timur Tengah naik lebih cepat dibanding rata-rata bumi. Curah hujan juga turun dan pakar memprediksi kekeringan akan menjadi lebih sering dan lebih parah intensitasnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Timur Tengah salah satu kawasan di dunia paling rentan pada perubahan iklim. Dampak pemanasan global pada kawasan itu sudah terlihat.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pada tahun ini sudah berkali-kali badai pasir melanda kota-kota di Irak. Toko-toko terpaksa ditutup dan ribuan orang dirawat di rumah sakit. Salinitas tanah yang meningkat di Delta Nil di Mesir menggerogoti lahan pertanian.

ADVERTISEMENTS

Kekeringan turut mendorong anak-anak muda di desa-desa Afghanistan bermigrasi untuk mencari kerja. Beberapa pekan terakhir suhu udara di sebagian kawasan mencapai 50 derajat Celcius.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Imbas Serangan ke WCK, Dukungan Amerika ke Israel Kini Mulai Bersyarat

Konferensi perubahan iklim PBB tahun ini atau COP 27 digelar di Mesir pada bulan November mendatang untuk meningkatkan sorotan pada Timur Tengah. Pemerintah di seluruh Timur Tengah sudah mengungkapkan bahaya perubahan iklim terutama pada perekonomian mereka.

“Kami benar-benar melihat dampaknya di depan mata kami, dampak-dampak ini bukan sesuatu yang akan menimpa kami dalam sembilan atau 10 tahun ke depan,” kata konsultan perubahan iklim Timur Tengah dan Afrika Utara yang bekerja dengan Bank Dunia, Lama El Hatow, Senin (25/7).  

“Semakin banyak negara yang mulai mengerti perlu segera bertindak,” katanya.

Mesir, Moroko dan negara-negara lain di kawasan sudah meningkatkan inisiatif mereka pada energi bersih. Tapi prioritas utama mereka di COP-27 adalah mendorong lebih banyak dana internasional untuk membantu menghadapi bahaya perubahan iklim yang sudah terasa.

Berita Lainnya:
Menteri Uni Eropa Bahas Ukraina dan Timur Tengah di Luksemburg

Salah satu alasan Timur Tengah rentan karena tidak ada margin untuk meredam dampak kenaikan temperatur terhadap jutaan orang. Sejak awal suhu udara kawasan itu sudah panas dan sumber daya airnya terbatas.

Dalam laporannya awal tahun ini Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat kemampuan pemerintah Timur Tengah untuk beradaptasi juga terbatas. Infrastruktur dan perekonomian mereka lemah dan regulasi kerap tidak ditegakan.

Kemiskinan yang menyebar luas membuat penciptaan lapangan kerja menjadi prioritas dibandingkan perlindungan iklim. Pemerintah otokratik seperti Mesir kerap membatasi pergerakan masyarakat sipil sehingga menghambat perangkat penting dalam melibatkan masyarakat dalam isu perubahan iklim dan lingkungan.

Di saat yang sama negara-negara maju memaksa negara-negara di Timur Tengah dan kawasan lain untuk memotong emisi mereka. Sementara negara-negara Barat mengingkari janji.


sumber : AP

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi