Kamis, 25/04/2024 - 21:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

Keuangan Syariah Disebut Mainkan Peran Penting Dalam Transisi Iklim

ADVERTISEMENTS

LONDON — Keuangan syariah akan memainkan peran penting dalam mencapai transisi yang adil, atau perubahan bertahap dari ekonomi tinggi karbon ke ekonomi hijau rendah karbon. Hal tersebut disampaikan oleh mantan Walikota London Alderman Vincent Keaveny, yang menjabat sebagai Wali kota antara tahun 2021 dan 2022.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurutnya, dalam transisi iklim tersebut, Inggris akan menjadi pemain utama melalui keuangan syariah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Seiring dengan peningkatan upaya dunia untuk mengatasi perubahan iklim, sukuk ramah lingkungan dan berkelanjutan akan menjadi semakin penting dalam keuangan syariah. Keuangan syariah akan menjadi bagian penting dalam memenuhi tantangan transisi yang adil,” kata Keaveny di IFN UK Forum di London dikutip Selasa (5/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Inggris adalah satu-satunya negara yang memimpin dalam peringkat keuangan konvensional dan ramah lingkungan, dan pada tahun 2021,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pertamina: Telepon 135 untuk Dikirimkan BBM Jika Habis Saat Macet

Bahkan, Kementerian Keuangan Inggris juga bekerja sama dengan kelompok lain untuk membentuk kelompok kerja tingkat tinggi mengenai sukuk hijau. Kelompok kerja ini dibentuk pada konferensi iklim PBB COP26 di Skotlandia oleh Kementerian Keuangan Inggris, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, the Islamic Development Bank , London Stock Exchange Group, dan Global Ethical Finance Initiative.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Inisiatif kelompok kerja tersebut adalah meneliti dan mempromosikan penerbitan sukuk hijau, atau investasi sesuai syariah dalam energi terbarukan dan aset lingkungan lainnya. Selama ini, sambung Keaveny, Inggris juga menyaksikan kebangkitan perusahaan fintech yang sesuai syariah.

“Indeks FinTech Islam Global untuk tahun 2022 menempatkan Inggris dalam lima ekosistem teratas untuk fintech syariah,” kata Keaveny.

Berita Lainnya:
Dompet Dhuafa dan Maybank Syariah Hadirkan Kolaborasi Kebaikan di Bulan Ramadhan

Ia menambahkan, keuangan syariah juga sangat bermanfaat bagi perekonomian Inggris. Selama ini, Indonesia dan negara-negara Gulf Corporation Council (GCC) disebut merupakan pemain utama di pasar keuangan syariah.

Namun Inggris juga dipandang sebagai pusat industri ini di Barat karena tingginya kehadiran bank syariah dan lebih dari 70 obligasi sukuk yang terdaftar di Bursa Efek London. Inggris pun menjadi negara Barat pertama yang menerbitkan obligasi sukuk negara pada tahun 2014.

Saat ini, aset yang dikelola Islamic Fund yang berbasis di Inggris berjumlah 280,6 juta dolar AS pada kuartal pertama tahun 2023 atau 2,9 persen lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya, yang berjumlah 272,7 juta dolar AS.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi