BANDA ACEH – Curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Langsa selama tiga hari terakhir menyebabkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Langsa meluap pada Selasa, 25 November 2025. Luapan air ini berdampak pada ribuan warga di lima kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Langsa, Nursal Sahputra, mengatakan intensitas hujan yang tak kunjung mereda menjadi penyebab utama meluapnya air sungai.
“Hujan dengan intensitas tinggi di daerah ini selama 3 hari berturut-turut, mengakibatkan meluapnya air dari DAS Krueng Langsa,” ujarnya.
Ribuan Warga Terdampak
BPBD mencatat sedikitnya 1.012 kepala keluarga (KK) atau 2.376 jiwa terdampak banjir. Dampak terbesar berada di Kecamatan Langsa Baro dan Langsa Lama.
Rincian wilayah terdampak:
Kecamatan Langsa Lama
Seulalah Baru: 30 KK / 120 jiwa
Seulalah: 53 KK / 180 jiwa
Pondok Kemuning: 85 KK / 203 jiwa
Asam Peutek: 35 KK / 100 jiwa
Meurandeh Dayah: 50 KK / 105 jiwa
Kecamatan Langsa Timur
Medang Ara: 6 KK / 18 jiwa
Alue Pineung Timur: 85 KK / 170 jiwa
Simpang Wie: 30 KK / 90 jiwa
Alue Merbau: 30 KK / 105 jiwa
Kecamatan Langsa Baro
Timbang Langsa: 41 KK / 95 jiwa
Paya Bujok Seuleumak: 250 KK / 500 jiwa
Gedubang Jawa: 6 KK / 18 jiwa
Birem Puntong: 40 KK / 80 jiwa
Lengkong: 150 KK / 302 jiwa
Gedubang Aceh: 37 KK / 74 jiwa
Kecamatan Langsa Kota
Kecamatan Langsa Barat
Pemantauan dan Evakuasi Berlangsung
BPBD Kota Langsa bersama aparat TNI dan Polri masih melakukan pemantauan dan membantu evakuasi warga di sejumlah titik. Menurut Nursal, kondisi masih terkendali dan belum ada warga yang mengungsi secara massal.
“Hingga saat ini belum ada gelombang pengungsian, untuk dapur umum ada satu didirikan di Gampong Simpang Wie. Petugas BPBD bersama aparat terus memantau keadaan di lapangan,” pungkasnya. []































































































