Orang-orang Dekat Prabowo Masuk Kabinet Jokowi demi Muluskan Transisi

BANDA ACEH -  Reshuffle Kabinet Indonesia Maju pada Senin (19/8/2024) kemarin menambah panjang daftar orang-orang dekat presiden terpilih Prabowo Subianto yang masuk ke pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Read more

Pada Senin kemarin, Jokowi setidaknya melantik enam orang dekat Prabowo sebagai pembantunya, sedangkan kursi menteri dari PDI-P yang mengusung Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019 justru berkurang.

Read more

Politikus Partai Gerindra Supratman Andi Agtas dilantik sebagai Menteri Hukum dan HAM menggantikan Yasonna Laoly yang merupakan kader PDI-P.

Read more

Menteri Energi Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif yang diajukan PDI-P juga dicopot digantikan oleh Bahlil Lahadalia, politikus Partai Golkar yang juga pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Read more

Kursi Menteri Investasi yang ditinggalkan Bahlil lalu diduduki oleh Rosan Roeslani, ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Read more

Selain Rosan, dua personel TKN Prabowo-Gibran lainnya juga mendapatkan kursi di pemerintahan, yakni Direktur Media TKN Angga Raka Prabowo sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika serta Juru Bicara TKN Hasan Nasbi yang dilantik menjadi kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.

Read more

Selain itu, ada juga Taruna Ikrar yang dilantik sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan berkat rekomendasi Prabowo.

Read more

Sebelumnya, Jokowi juga telah melantik Bendahara Umum Partai Gerindra Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan dan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian pada Juli 2024.

Read more

Akomodasi pemerintahan Prabowo

Read more

Perombakan kabinet yang dilakukan Jokowi kemarin menimbulkan pertanyaan karena terjadi dua bulan sebelum Jokowi lengser pada Oktober 2024 mendatang.

Read more

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana tidak memungkiri, reshuffle kabinet di penghujung jabatan ini dilakukan demi mendukung transisi pemerintahan.

Read more

"Pengangkatan menteri, wakil menteri dan kepala badan diperlukan untuk mempersiapkan dan mendukung transisi pemerintahan agar berjalan dengan baik, lancar dan efektif," ujar Ari kepada Kompas.com, Senin.

Read more

Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Grace Natalie, menambahkan, reshuffle Kabinet Indonesia Maju adalah bagian dari program berkelanjutan untuk mengakomodasi pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.

Read more

Menurut dia, reshuffle ini merupakan bagian dari sinkronisasi untuk pembangunan yang berkelanjutan dalam rangka menuju Indonesia maju.

Read more

“Jadi saya pikir time frame-nya dilihatnya jangan hanya dua bulan nih kerjanya. Justru ini merupakan bagian dari program yang berkelanjutan,” kata Grace dalam siaran Obrolan Newsroom di YouTube Kompas.com, Senin.

Read more

Grace menambahkan, kerja-kerja para menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga yang baru dilantik ini akan dilanjutkan di era Prabowo-Gibran kelak.

Read more

Oleh sebab itu, ia meminta publik tidak berasumsi bahwa reshuffle ini hanya akan berdampak selama dua bulan terakhir masa jabatan Jokowi.

Read more

Namun, ia tidak menjamin orang-orang dekat Prabowo tersebut bakal tetap bercokol di kabinet pada pemerintahan Prabowo-Gibran.

Read more

"Apakah pribadinya, personelnya akan berlanjut di masa kepemimpinan presiden terpilih Bapak Prabowo, kita tunggu aja tanggal mainnya di Oktober nanti karena ini prerogatifnya Bapak Prabowo ya gitu, tapi programnya kerjanya berkelanjutan,” kata dia.

Read more

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad pun mengakui, Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran memang meminta agar formasi sejumlah pos kementerian diganti demi sinkronisasi antara pemerintahan Jokowi dan Prabowo.

Read more

Ia pun menegaskan tidak ada motif Politik di balik perombakan kabinet kemarin.

Read more

“Itu ada beberapa pos yang kita minta untuk percepatan dalam rangka sinkronisasi untuk kelancaran pemerintahan baru nanti,” kata Dasco, Senin.

Read more

Lebih kental nuansa politik

Read more

Kendati demikian, Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai langkah Jokowi yang merombak susunan kabinet justru lebih kental dengan nuansa politik.

Read more

Menurut Adi, nuansa politik lebih terasa karena menteri yang diganti Jokowi adalah para kader yang terafiliasi dengan PDI-P, partai yang kini berseberangan dengan Jokowi dan Koalisi Indonesia Maju (KIM), pendukung presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Read more

“Reshuffle kali ini itu jauh lebih kentara nuansa politiknya, dibandingkan dengan nuansa peralihan transisi (pemerintah), ataupun ingin memperbaiki kinerja,” ujar Adi, Senin.

Read more

“Ini dianggap sebagai upaya bersih-bersih dari pemerintah saat ini, kepada kader-kader dari partai yang dinilai membelot, iman politiknya tak lagi seiman, kemudian beda mazhab, dan seterusnya,” kata dia.

Read more

Adi pun berpandangan upaya perbaikan kinerja kementerian/lembaga juga tidak begitu terlihat, karena masa pemerintahan Jokowi akan segera berakhir

Read more

Ia menilai, kecil kemungkinan para menteri dan kepala lembaga ditunjuk untuk memperbaiki kinerja institusinya hanya dengan sisa masa jabatan kurang dari 3 bulan.

Read more

“Saya kira waktu yang tersisa 2 bulan setengah ini, kan tidak bisa diharapkan untuk memperbaiki kinerja di kementerian yang sudah di-reshuffle kan,” ucap Adi.

Read more

Adi juga melihat perombakan kabinet kali ini sebagai upaya mengendalikan situasi politik di Tanah Air.

Read more

Ia mencontohkan, penunjukan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencerminkan Jokowi memberikan posisi strategis untuk Bahlil yang merupakan kandidat kuat ketua umum Partai Golkar.

Read more

Selain itu, Jokowi juga mencopot menteri dari PDI-P, yakni Yasonna Laoly, karena PDI-P berseberangan dengan Jokowi seusai Pilpres 2024.

Read more

Did you like this story?

Please share by clicking this button!

Visit our site and see all other available articles!

Harian Aceh Indonesia