BANDA ACEH - Nama Hilda Pricillya lagi jadi buah bibir di jagat maya. Ia disebut-sebut punya hubungan spesial dengan seorang prajurit TNI berinisial Pratu Risal H di Sulawesi Tenggara.

Awalnya, isu ini cuma beredar di lingkup kecil.  Begitu masuk ke media sosial, langsung meledak jadi topik panas. Netizen pun ramai adu komentar, apalagi gosipnya dua-duanya udah punya pasangan resmi. Isu soal kesetiaan rumah tangga langsung jadi bahan Debat panjang.

Menurut info yang berseliweran di medsos, cerita bermula waktu Hilda ikut kegiatan seni tari gabungan. Dari situlah ia pertama kali ketemu dengan Pratu Risal H. 

Obrolan mereka berlanjut via Instagram, makin intens di WhatsApp, sampai akhirnya kabarnya mereka ketemuan di Hotel Aprilia, Kendari, 6 Juli 2025.

Sejak momen itu, kedekatan mereka makin intens. Juli sampai September 2025, mereka disebut sering banget ketemu, bahkan beberapa kali dalam sehari. Dugaan soal adanya hubungan intim pun bikin kasus ini tambah panas karena dianggap melanggar ikatan pernikahan sekaligus mencoreng nama baik militer.

Netizen langsung heboh! Ada yang nyinyir soal “loyalitas”, ada yang sindir soal “kontrol diri di medsos”, sampai yang bilang ini bukti rawannya godaan dunia maya. Tapi ada juga warganet yang ingetin jangan buru-buru nge-judge sebelum ada klarifikasi resmi.

Isu makin panas setelah beredar link diduga video Hilda Pricillya di berbagai platform. Banyak akun random yang mencantumkan link dengan caption ala-ala clickbait: “Hilda Pricillya yang lagi viral, cek di sini guys!”

Berhati-hatilah jangan sembaranag klik link video abal-abal karena risiko yang mengintai sangat berbahaya.

1. Malware & virus. Perangkat bisa kena serangan, data pribadi dijebol, atau gadget rusak.

2. Phishing & scam. Modus pura-pura suruh isi data, ujung-ujungnya akun & kartu kredit bisa digasak.

3. Citra buruk. Aktivitas nonton atau simpan video ini bisa jadi boomerang kalau ketahuan orang lain.

4. Masalah hukum. Di Indonesia akses dan sebar konten dewasa ilegal bisa kena UU ITE & UU Pornografi.

5. Mental health. Konsumsi konten dewasa berlebihan bisa bikin candu, rusak hubungan sosial, bahkan bikin depresi.

Kronologis Hilda Pricillya dan Pratu Risal kenalan

Viralnya sebuah kasus perselingkuhan melibatkan Hilda Pricillya, istri seorang prajurit, dan Pratu Risal H menjadi buah bibir di media sosial.

Kisah ini menyedot perhatian publik dalam waktu singkat. Banyak yang mempertanyakan kronologi sebenarnya.

Sorotan utama tertuju pada awal mula pertemuan keduanya. Dilaporkan, Hilda dan Risal berkenalan dalam sebuah acara tari gabungan.

Acara itu melibatkan prajurit Yonif 725/Wrg dan anggota Persit. Saat itulah jalan mereka pertama kali bersimpangan.

Komunikasi pun berlanjut ke ranah digital. Keduanya aktif saling berinteraksi di kolom komentar Instagram. Interaksi yang awalnya biasa saja ini lambat laun mencuri perhatian banyak netizen.

Dari sanalah, hubungan diduga mulai menjurus ke arah privat.Platform percakapan kemudian beralih ke aplikasi WhatsApp. Obrolan ringan mereka berkembang menjadi percakapan yang lebih personal.

Dugaan kuat menyebut Risal yang kemudian mengajak Hilda untuk bertemu langsung di luar acara resmi.

Puncaknya, pada 6 Juli 2025, Hilda memenuhi ajakan tersebut. Lokasi pertemuan mereka adalah Hotel Aprilia di kawasan Baruga, Kendari.

Pertemuan inilah yang diduga publik sebagai awal dari hubungan terlarang di antara mereka.

Hubungan intim tersebut dikabarkan tidak berhenti sekali pertemuan. Sumber yang beredar menyebutkan intensitas pertemuan mereka cukup tinggi. Antara bulan Juli hingga September 2025, mereka kerap melakukan pertemuan rahasia.

Yang mengejutkan, pada hari-hari tertentu seperti Minggu, mereka bisa bertemu hingga tiga kali sehari. Klaim ini semakin memanaskan situasi dan menambah kecaman dari masyarakat. Norma kesetiaan pernikahan dipertanyakan kembali.

Kasus ini memicu gelombang komentar warganet. Banyak yang memberikan kecaman keras terhadap tindakan perselingkuhan yang dilakukan. Namun, tidak sedikit pula yang mengingatkan agar publik tidak langsung menghakimi.