Kamis, 25/04/2024 - 20:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Albania Alami Lagi Serangan Siber dan Kembali Salahkan Iran

ADVERTISEMENTS

Sistem komputer kepolisian Albania diserang hacker pada Jumat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 TIRANA — Albania kembali mengalami serangan siber. Kali ini, sistem komputer kepolisian di sana yang menjadi target. Seperti sebelumnya, negara tersebut menuding Iran mendalangi aksi itu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Sistem komputer kepolisian nasional diserang pada Jumat (9/9/2022) oleh serangan siber yang, menurut informasi awal, dilakukan oleh aktor yang sama yang pada bulan Juli menyerang sistem layanan publik dan pemerintah negara ini,” kata Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Albania dalam sebuah pernyataan, Sabtu (10/9/2022), dikutip laman Aljazirah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Kemendagri Albania mengungkapkan, untuk menetralisasi serangan siber tersebut dan mengamankan sistem, otoritas berwenang di sana telah mematikan sistem komputer di pelabuhan laut, bandara, dan pos perbatasan. Tak dijelaskan berapa lama penonaktifan sistem komputer bakal berlangsung.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran yang Bersumpah 'Balas Dendam' pada Israel


Pada Rabu (7/9/2022) lalu, Albania memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Hal itu dilakukan karena Teheran dituding terlibat dalam serangan siber yang mengancam keamanan negara tersebut pada Juli lalu.“Pemerintah telah memutuskan dengan segera untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan Republik Islam Iran,” kata Perdana Menteri Albania Edi Rama dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Menurut dia, pemutusan hubungan diplomatik itu merupakan langkah tepat dan sesuai untuk merespons serangan siber yang dialami negaranya pada Juli lalu. “Tanggapan ekstrem ini sepenuhnya sebanding dengan kegawatan dan risiko serangan siber yang mengancam melumpuhkan layanan publik, menghapus sistem digital dan meretas catatan negara, mencuri komunikasi elektronik intranet pemerintah, dan menimbulkan kekacauan serta ketidakamanan di negara ini,” ucapnya.


“Penyelidikan mendalam memberi kami bukti tak terbantahkan bahwa serangan siber terhadap negara kami diatur dan disponsori oleh Republik Islam Iran melalui keterlibatan empat kelompok yang melakukan agresi,” kata Rama menambahkan. Dia tak mengungkap nama empat kelompok yang dimaksud.

Berita Lainnya:
Serangan Israel ke Konsulat Iran, Menlu: AS Harus Bertanggung Jawab


Iran mengecam langkah yang diambil Albania. Teheran menilai, tuduhan Albania bahwa mereka terlibat dalam serangan siber ke negara tersebut tak memiliki dasar.


Hubungan Albania dengan Iran telah dibekap ketegangan sejak 2014. Kala itu Albania menerima sekitar 3.000 anggota kelompok oposisi yang diasingkan, yakni Organisasi Mujahidin Rakyat Iran atau dikenal pula dengan nama Farsi Mujahideen-e-Khalq. Mereka telah menetap di sebuah kamp di dekat Durres, pelabuhan utama Albania.


Sebelumnya Albania mengatakan bahwa mereka telah menggagalkan sejumlah upaya serangan yang direncanakan oleh agen Iran terhadap kelompok oposisi tersebut. 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi