Jumat, 26/04/2024 - 00:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

‘Anggaran Pendidikan ke Mana? Mengapa Mahasiswa Cicil UKT Pakai Pinjol Dibiarkan?’

ADVERTISEMENTS

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih. Legislator pertanyakan anggaran pendidikan dan membiarkan cicilan UKT pakai pinjol.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih melihat opsi pembayaran uang kuliah dengan pinjaman online (pinjol) bukanlah keputusan yang bijaksana karena konstitusi menyebutkan pendidikan adalah tugas negara. Sebab itu, Fikri menilai perlu ada diskusi kembali tentang struktur dan formula anggaran pendidikan yang mencapai angka Rp 660 triliun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Maka, menurut saya, perlu diadakan diskusi kembali tentang struktur dan formula anggaran pendidikan yang 20 persen yaitu sebesar Rp 660 triliun kemana saja. Kenapa harus membiarkan problem seperti solusi membayar UKT dengan skema pinjol ini muncul?” ujar Fikri dalam keterangannya, Jumat (9/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Nadiem Tegaskan Ferienjob Bukan Program Kampus Merdeka Kemendikbudristek

Saat ini, anggaran pendidikan yang diambil dari APBN sebanyak 20 persen lebih besar dikelola oleh pemerintah daerah, dibandingkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Jika menggunakan data Neraca Pendidikan Daerah (NPD) yang disusun oleh Kemdikbudristek, pemerintah daerah kerap mengabaikan amanat konstitusi itu.

ADVERTISEMENTS

Banyak pemerintah daerah hanya mengalokasikan anggaran pendidikan bahkan kurang dari satu persen tanpa transfer daerah. Sebab itu, Fikri menegaskan pemerintah harus berkomitmen menyelesaikan isu tersebut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Sapta Chandra: Buah Ramadan adalah Menjadi Hamba Allah yang Bertaqwa

“Faktanya di Kemendikbudristek pada 2023 hanya Rp 80 triliun dan tahun 2024 ini sekitar Rp 97 triliun dari Rp 660 triliun. Ini masih jauh. Maka, menurut saya, perlu dibongkar (struktur dan formula anggaran pendidikan),” kata dia.

Politikus Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan agar pemerintah tidak setengah hati membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Mampu membangun infrastruktur secara masif, dia berharap pemerintah memenuhi janjinya memperbaiki sektor pendidikan di Indonesia.

“Saya berharap mudah-mudahan nanti ada solusi supaya tidak sampai pinjol untuk pendidikan,” ujar Fikri.

Pinjaman tanpa bunga…

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi