Jumat, 19/04/2024 - 03:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OTOMOTIF
OTOMOTIF

Aston Martin Batal Terjun ke Bisnis Mobil Listrik?

ADVERTISEMENTS

Aston Martin lebih tertarik mencari cara lain dengan tetap memakai mesin konvensional

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 LONDON—Tahun lalu, Aston Martin sempat menyampaikan komitmenya untuk terjun dalam pasar mobil listrik. Tapi, sepertinya pabrikan Inggris itu melakukan perubahan rencana.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dikutip dari Drive pada Jumat (22/4), Chief Creative Officer Aston Martin, Marek Reichman mengatakan, mobil listrik bukan satu-satunya cara untuk menghadirkan kendaraan tanpa emisi. Oleh karena itu, Aston Martin lebih tertarik untuk mencari cara lain dengan tetap menggunakan mesin konvensional.

ADVERTISEMENTS

“Mobil listrik dinilai kurang praktis karena pengisian baterainya membutuhkan waktu yang cukup lama. Hingga saat ini, belum ada mobil listirk yang bisa melakukan pengisian baterai dengan kecepatan yang setara dengan pengisian bahan bakar pada mobil konvensional,” kata Marek Reichman.

Berita Lainnya:
Kenali Q6 E-Tron, SUV Listrik Pertama Audi

Selain itu, lanjutnya, kepraktisan mobil listrik masih sangat bergantung pada ketersedian infrastruktur pengisian baterai. Dengan begitu, dibutuhkan waktu yang cukup lama agar infrastruktur itu bisa memenuhi kebutuhan seluruh pengguna mobil listrik.

Menurutnya, mobil dengan mesin konvensional bisa hadir jadi mobil rendah emisi dengan penggunaan biofuel. Artinya, Aston Martin terlihat sependapat dengan Porsche. Karena, ternyata Porsche melihat bahwa mesin konvensional masih memiliki masa depan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Neta Produksi di Indonesia untuk Dapat  Bersaing di Pasar Mobil Listrik 

Dilansir dari Green Car Reports, Porsche menilai mesin konvensional masih memiliki masa depan karena masih berpeluang untuk dapat menjadi mesin yang ramah lingkungan. Hal itu sendiri dapat dicapai dengan penggunakan bahan bakar sintetik.

Artinya, bahan bakar itu tak lagi dibuat dari material fosil dan tak lagi menghasilkan emisi gas buang. Oleh karena itu, pabrikan Jerman itu menilai, penggunanaan syntetic fuel mampu membuat mesin konvensioan menjadi mesin yang ramah lingkungan seperti mesin berbasis baterai.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi