Kamis, 18/04/2024 - 16:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Bulan akan Punya Zona Waktu Sendiri, Apa Tujuannya?

ADVERTISEMENTS

Ilustrasi permukaan bulan. NASA akan merancang zona waktu standar yang berlaku di Bulan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan merancang zona waktu standar yang berlaku di Bulan. Tujuannya, memastikan komunikasi tersinkronisasi dan transfer data yang dilakukan di luar angkasa menjadi lebih aman.  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dikutip dari laman Sky News, Kamis (4/4/2024), Gedung Putih mengarahkan NASA untuk menyusun standar waktu Bulan terpadu pada akhir 2026. Zona waktu itu akan bernama Waktu Bulan Terkoordinasi atau The Coordinated Lunar Time yang disingkat LTC.

ADVERTISEMENTS

Pengembangan zona waktu Bulan terbilang rumit, mengingat waktu yang berlaku di Bumi berbeda dengan di Bulan karena perbedaan gaya gravitasi. “Jam yang kita miliki di Bumi bergerak dengan kecepatan berbeda di Bulan,” kata kepala komunikasi dan navigasi luar angkasa NASA, Kevin Coggins.

Berita Lainnya:
Helikopter Ingenuity Mars NASA Mengirim Pesan Terakhir ke Bumi

Bagi seseorang yang berada di Bulan, jam yang berbasis di Bumi akan tampak kehilangan rata-rata 58,7 mikrodetik per hari Bumi. Variasi periodik lainnya juga membuat waktu Bulan dan waktu Bumi sangat berbeda. Di Bumi, sebagian besar jam dan zona waktu didasarkan pada Waktu Universal Terkoordinasi, atau UTC, yang bergantung pada jaringan jam atom global yang luas di seluruh dunia.

Mengapa zona waktu di Bulan menjadi hal yang krusial? Pasalnya, itu akan memberikan patokan ketepatan waktu untuk pesawat ruang angkasa dan satelit Bulan yang memerlukan ketelitian ekstrem untuk misinya. Adanya pengaturan zona waktu akan menyinkronkan banyak hal.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Gempa Susulan Masih Berlanjut, 34.049 Warga Pulau Bawean Pilih Mengungsi

Terlebih, di bawah program Artemis, NASA berencana membawa tim astronaut ke bulan dalam beberapa tahun mendatang. Lusinan perusahaan dan pesawat ruang angkasa, juga negara, terlibat dalam upaya tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, seorang pejabat Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi (OSTP) Gedung Putih AS mengatakan tanpa standar waktu lunar yang terpadu, akan sulit untuk memastikan transfer data dan komunikasi antara Bumi, satelit, pangkalan, dan astronot bisa tersinkronisasi. Perbedaan waktu juga dapat menyebabkan kesalahan dalam pemetaan dan penempatan posisi atau mengorbit Bulan.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi