Jumat, 26/04/2024 - 04:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Cabai dan Bawang Kerek Inflasi Pekan Pertama Januari 2023

ADVERTISEMENTS

Harga cabai hingga bawang menjadi salah satu penyumbang inflasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mengungkapkan hasil survei pemantauan harga pada pekan pertama Januari 2023. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan harga cabai hingga bawang menjadi salah satu penyumbang inflasi pada pekan pertama bulan ini. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Perkembangan harga sampai dengan pekan pertama Januari 2023 diperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,40 persen month to month (mtm),” kata Erwin dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (6/1/2023) malam. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Ini Strategi Erick Thohir Berantas Pertambangan Ilegal

Dia menjelaskan, komoditas utama penyumbang inflasi Januari 2023 sampai dengan minggu pertama yaitu cabai rawit 0,08 persen (mtm), cabai merah 0,06 persen (mtm), dan bawang merah 0,04 persen (mtm). Begitu juga dengan beras 0,03 persen(mtm), daging ayam ras, emas perhiasan, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm). 

ADVERTISEMENTS

Selain itu juga tahu mentah, bawang putih, dan tarif air minum PAM masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm). Sementara itu, sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi pada periode tersebut yaitu bensin 0,06 persen (mtm), telur ayam ras 0,02 persen (mtm), dan angkutan udara 0,01 persen (mtm). 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Antisipasi Kepadatan Bakauheni-Merak, Kemenhub Siapkan Rute Panjang-Ciwandan

 

Erwin memastikan, Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. Selain itu Bank Indonesia juga mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. 

“Koordinasi ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” ucap Erwin.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi