Selasa, 23/04/2024 - 14:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Debat Pilpres 2024 Amunisi Debat di Media Sosial, Pengaruh Debat Pilpres Pada Elektoral

ADVERTISEMENTS

Penulis: Iwel Sastra*

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dalam kapasitas praktisi komunikasi dan analisis pemasaran Politik, saya bersama Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah diminta radio MNC Trijaya untuk menjadi komentator Debat cawapres yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jumat 22 Desember 2023. Acara ini selain disiarkan melalui jaringan radio MNC Trijaya juga disiarkan melalui kanal Youtube iNews. Sebelum kami mengudara, saya ditanya mengenai bagaimana debat yang sesaat lagi akan dimulai. Saya katakan, ketiga kandidat ini adalah orang-orang yang sudah terbiasa berbicara di hadapan publik, seharusnya dari sudut public speaking tidak ada yang mengalami kesulitan. Apalagi mereka pasti punya tim coaching yang membantu persiapan. Justru tantangannya adalah pada pesan yang akan disampaikan dan antisipasi pertanyaan dari panelis dan kandidat lain.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Acara debat yang berlangsung sebanyak 6 segmen berjalan dengan lancar. Berbagai kejutan muncul dalam debat yang ditunggu-tunggu ini. Debat bukan sekadar pertarungan kemampuan public speaking, tetapi juga gaya komunikasi politik masing-masing kandidat. Muhaimin tampil jenaka dengan istilah slepet yang diformulasikan menjadi slepetnomics. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Gibran bagaikan striker muda yang mencoba menunjukan kemampuan menggiring bola dengan gaya menyerang. Sedangkan Mahfud MD tampil tenang berwibawa dengan lebih fokus pada substansi. Sepanjang debat berlangsung media sosial ramai dengan komentar warganet yang mendukung masing-masing kandidat. Potongan-potongan video debat dengan berbagai keterangan berseliweran dengan sangat cepat di media sosial. Analisis tren positif, negatif, hingga netral terhadap masing-masing kandidat di media sosial bermunculan. Sejalan dengan yang diungkapkan Reveilhac (2023) gaya komunikasi politik

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
PT KAI: Pinjaman Rp 6,9 T dari China Buat Bayar Utang Kontraktor Whoosh

Sebelumnya, menjelang debat pertama capres pada Selasa 12 Desember 2023 berbagai pendapat muncul di media tradisional, media sosial, dan grup percakapan bahwa debat tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap elektabilatas capres-cawapres. Pendapat ini tidak salah jika mengacu kepada hasil penelitian beberapa tahun lalu. Perkembangan infrastruktur komunikasi dengan jaringan internet yang luas serta pemilik telepon pintar berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika sebanyak 167 juta atau sebanding dengan 89% dari total penduduk Indonesia membuat hasil penelitian beberapa tahun lalu yang menyebut minimnya pengaruh debat ini perlu dikaji ulang. Rekaman debat berada dalam genggaman yang bisa dikaji dan ditelaah setiap waktu oleh calon pemilih khususnya pemilih mengambang (swing voters). Para pembuat konten yang berpihak kepada masing-masing kandidat pun memahami ini sehingga walau debat sudah berakhir, tren kontennya masih bisa bertahan berhari-hari.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Poros Rawamangun Desak Polri Proses Hukum Pendeta Gilbert

Ada hal menarik yang disampaikan oleh Karlsen dan Enjolras (2016) seperti yang dikutip Reveilhac (2013) bahwa pesan-pesan aktor politik di media sosial tidak hanya dapat dilihat oleh pengguna lain (pengikut atau pengguna yang tertarik dengan politik), tetapi juga dilihat oleh nonpengguna melalui saluran media tradisional. 

Saya mengembangkan gagasan ini dengan mengatakan bukan hanya pesan-pesan aktor politik, tetapi juga perilaku aktor  politik yang terekam media sosial bisa berkembang menjadi pemberitaan yang tersebar melalui media tradisional. Sebagai contoh, pascadebat cawapres saya melihat sebuah video yang tersebar dalam sebuah grup percakapan yang berisi capres Prabowo yang ikut menyaksikan debat cawapres secara langsung memanggil Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. 

Ketika Bahlil mendekat, terlihat Prabowo menarik jaket Bahlil sambil mengucapkan sesuatu kepada Bahlil. Video ini kemudian viral lalu, menjadi pemberitaan sejumlah media nasional. Tercatat Detik.com menurunkan berita tersebut dengan judul, “Viral Prabowo Tarik Bahlil Saat Debat Cawapres, Begini Faktanya” dan Tempo.co “Beredar Video Prabowo Tarik Jas Bahlil, TKN: Wong Mereka Ketawa, Kok Dibilang Kekerasan.” Sementara Kompas.com memberi judul, “Ditarik Prabowo saat Debat Cawapres, Menteri Bahlil Kaget Narasi Dikasari Prabowo.”

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi