Sabtu, 20/04/2024 - 02:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Dunia akan Catat Kenaikan Suhu Lebih Tinggi

ADVERTISEMENTS

 BRUSSEL — Dunia dapat memecahkan rekor suhu rata-rata baru pada 2023 atau 2024, yang dipicu oleh perubahan iklim dan antisipasi kembalinya fenomena cuaca El Nino. Model iklim menunjukkan bahwa setelah tiga tahun pola cuaca La Nina di Samudra Pasifik, yang umumnya sedikit menurunkan suhu global, dunia akan mengalami kembali El Nino, dengan suhu yang lebih hangat pada akhir tahun ini. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Selama El Nino, angin bertiup ke barat di sepanjang ekuator melambat, dan air hangat didorong ke timur, sehingga menciptakan suhu permukaan laut yang lebih hangat. Direktur Copernicus Climate Change Service Uni Eropa, Carlo Buontempo, mengatakan, model iklim menunjukkan kembalinya kondisi El Nino di akhir musim panas. Kemungkinan El Nino yang kuat berkembang menjelang akhir tahun.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“El Nino biasanya dikaitkan dengan suhu yang memecahkan rekor di tingkat global. Apakah ini akan terjadi pada tahun 2023 atau 2024 belum diketahui, tetapi, menurut saya, lebih mungkin terjadi daripada tidak,” kata Buontempo.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Gletser di Puncak Jaya Papua Terus Mencair, Ketebalannya Kini Tinggal Dua Meter

Tahun terpanas di dunia yang tercatat sejauh ini adalah 2016, bertepatan dengan El Nino yang kuat. Delapan tahun terakhir dunia mengalami rekor terpanas. Hal ini mencerminkan tren pemanasan jangka panjang yang didorong oleh emisi gas rumah kaca.

 

Dosen senior di Institut Grantham Imperial College London, Friederike Otto, 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

mengatakan, suhu yang dipicu El Nino dapat memperburuk dampak perubahan iklim yang sudah dialami beberapa negara. Termasuk gelombang panas yang parah, kekeringan, dan kebakaran hutan.

“Jika El Nino benar-benar berkembang, ada kemungkinan besar tahun 2023 akan lebih panas dari tahun 2016, mengingat dunia terus menghangat karena manusia terus membakar bahan bakar fosil,” kata Otto.

Berita Lainnya:
BBMKG Denpasar: Waspadai Potensi Hama Tanaman Saat Kemarau Basah

Ilmuwan Copernicus Uni Eropa pada Kamis (20/4/2023) menerbitkan sebuah laporan yang menilai iklim ekstrem yang dialami dunia tahun lalu. Dalam catatan laporan tersebut, ini adalah tahun terhangat kelima.

Eropa mengalami rekor musim panas ekstrem pada 2022. Sementara hujan ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim menyebabkan banjir besar di Pakistan. Kemudian pada Februari, permukaan es laut Antartika mencapai rekor terendah.

Suhu global rata-rata dunia sekarang 1,2 derajat Celcius lebih tinggi daripada masa pra-industri. Sebagian besar penghasil emisi utama dunia berjanji untuk memangkas emisi bersih mereka menjadi nol. Kendati demikian, emisi CO2 global tahun lalu terus meningkat. n. Rizky 

sumber : Reuters

Banyak keuntungan nabung di bank syariah loh. Intip-intip, Kamu nasabah di bank syariah mana yaa?

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi