Kamis, 18/04/2024 - 18:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Emas Anjlok Tertekan Penguatan Dolar Jelang Pertemuan Fed

ADVERTISEMENTS

Pendorong semua hal negatif ini di pasar berpusat pada inflasi yang tinggi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 Chicago — Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Selasa pagi WIB, berbalik melemah setelah mencapai level tertinggi empat minggu di sesi sebelumnya. Harga emas tertekan oleh penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS di tengah penghindaran risiko di seluruh pasar menjelang kenaikan suku bunga Federal Reserve ketiga tahun ini.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, anjlok 43,7 dolar AS atau 2,33 persen, menjadi ditutup pada 1.831,80 dolar AS per ounce. Ini adalah penurunan satu hari paling tajam dalam emas Comex sejak 2 Mei, ketika kehilangan 2,5 persen.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Masyarakat Akui Kemudahan Isi Daya di SPKLU PLN Saat Mudik Lebaran


Emas berjangka melonjak 22,70 dolar AS atau 1,23 persen menjadi 1.875,50 dolar AS pada Jumat (10/6/2022), setelah tergelincir 3,7 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.852,80 dolar AS pada Kamis (9/6/2022), setelah menguat 4,4 dolar AS atau 0,24 persen menjadi 1.856,50 dolar AS pada Rabu (8/6/2022).


Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, melonjak mendekati tertinggi baru dua dekade 104,96. Menambah tekanan pada logam kuning, reli dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS, di mana imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun mencapai puncak 11-tahun di 3,348 persen.


Investor melihat ke arah pertemuan Federal Reserve pada Rabu (15/6/2022) untuk panduan. Analis pasar memperkirakan kenaikan suku bunga 50 basis poin ketika Federal Reserve menyimpulkan pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu (15/6/2022). Beberapa analis pasar juga berbicara tentang kemungkinan Federal Reserve menaikkan suku secara mengejutkan sebesar 75 basis poin pada Rabu (15/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Sambut Penugasan GovTech, Peruri Rombak Susunan Direksi dan Komisaris PDS


“Pendorong semua hal negatif ini di pasar berpusat pada inflasi yang tinggi dan imbal hasil yang lebih tinggi yang merupakan berita buruk bagi emas tahun ini,” kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA.


Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 67,6 sen, atau 3,08 persen, menjadi ditutup pada 21,255 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli jatuh 38,70 dolar AS atau 3,99 persen, menjadi ditutup pada 932,3 dolar AS per ounce.


 


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi