BLDF melalui gerakan Siap Sadar Lingkungan merilis serial web Pusaka demi tingkatkan kepedulian dan aksi generasi muda dalam mitigasi krisis iklim dan lestarikan alam, Yogyakarta, Rabu (25/10/2023)
YOGYAKARTA — Film pendek atau serial web tentang sadar lingkungan garapan Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) kembali dirilis. Pusaka merupakan produksi serial keempat yang bertujuan untuk menggali lebih dekat kesadaran tentang betapa pentingnya isu perubahan iklim bagi setiap individu yang hidup di alam semesta ini, termasuk generasi muda.
Melalui gerakan berbasis digital Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling), tim produksi web series Pusaka mengambil latar keindahan alam dan warisan sejarah Indonesia di Yogyakarta. Sebab, lingkungan dan manusia tidak terlepas dari alam sehingga perlu secara kolaboratif bersama melestarikan lingkungan.
Director Communications Djarum Foundation, Mutiara Diah Asmara mengungkapkan, Pusaka merupakan konten edukasi lingkungan dalam bentuk medium film pendek atau serial yang menjadi salah satu cara menarik untuk menjangkau generasi muda. Menurut dia, gagasan kelestarian lingkungan dapat mewujud jika kesadaran dari manusia untuk bersama-sama menjaga alam ditumbuhkan melalui berbagai cara.
“Tim produksi Pusaka mengambil latar keindahan alam Yogyakarta yang lekat dengan unsur warisan sejarah yang melegenda, Kawasan Candi Prambanan dan kita semua tentu ingat kisah Roro Jonggrang yang meminta Bandung Bondowoso membuatkan seribu candi dalam semalam. Sayangnya menanam dan merawat pohon tidak bisa dilakukan semalam, kita harus melakukannya secara berkelanjutan,” ujar dia dalam konferensi pers peluncuran serial web Pusaka di Yogyakarta pada Rabu (25/10/2023) malam.
Pusaka menceritakan tiga orang sahabat, yaitu Getuk (yang diperankan Ucup Klaten), Risa (diperankan oleh Audya Ananta), dan Bima (diperankan oleh Rezky Mickey), yang mencari jawaban atas kegelisahan hidup mereka. Ketiganya mendapat pesan misterius yang harus dipecahkan, sehingga mendorong mereka untuk bersama terlibat dalam perjalanan yang mengesankan.
Dalam misi mencari pusaka yang harus ditemukan, ketiganya menemukan pelajaran berharga yang mengubah pandangan mereka tentang kecintaan terhadap alam.
Penulis naskah serial tersebut, Adnan Djani mengatakan, judul Pusaka diambil dari arti harta benda berharga atau barang yang diturunkan dari nenek moyang. Oleh karena itu, manusia perlu merawat untuk generasi selanjutnya.
“Warisan dari generasi sebelumnya untuk merawat alam yang ada di generasi kita sekarang. Jadi itulah kita bilang pusaka, dan pada akahirnya pusakanya ya, kita sendiri,” kata dia.
Pesan untuk merawat dan menjaga….
Sumber: Republika
