Kamis, 25/04/2024 - 07:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OTOMOTIF
OTOMOTIF

Industri Otomotif Diminta Produksi Truk Tambang Sesuai Kondisi Lokal

ADVERTISEMENTS

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta industri otomotif Indonesia untuk memproduksi truk tambang yang sesuai dengan kondisi tambang di Tanah Air. Menperin mengatakan para pelaku industri bisa memulai hal tersebut dengan membuat rincian perakitan (assembly) yang memiliki spesifikasi sesuai dengan kondisi pertambangan di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kami dorong industri dalam negeri untuk segera menyiapkan produk truk-truk yang sesuai dengan spesifikasi tambang. Kami meminta mereka paling tidak bikin assembly line aja dulu,” kata Menperin usai acara Kick Off Penghargaan P3DN Tahun 2024 di Jakarta, Senin (12/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Mau Mudik Pakai Mobil Listrik? Jasa Marga Minta Pikir-Pikir Lagi

Menurutnya, alasan pihaknya mendorong produksi truk tambang yang memiliki spesifikasi yang mumpuni, dikarenakan sektor tersebut terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Ia menilai kebutuhan sumber daya alam yang diperoleh dari pertambangan cukup besar, sehingga alat yang digunakan harus sesuai dan juga buatan dalam negeri.

ADVERTISEMENTS

Dengan melakukan perakitan terlebih dahulu, sektor pertambangan juga bisa memberikan kontribusi cukup tinggi bagi nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

“Ada nilai TKDN-nya, karena kebutuhan yang sudah disampaikan besar sekali. Batu bara tumbuh, komoditas lain di mineral juga tumbuh. Saya juga sepakat itu harus agar industri kita siap,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Garap Pasar Asia Lebih Serius, Toyota dan Daihatsu Jadi Toyota Motor Asia 

Adapun berdasarkan data Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) pada tahun 2023 mencatat bahwa produksi alat berat di Indonesia mencapai 8.066 unit. Sedangkan alat berat paling banyak diproduksi pada tahun 2022 dengan total sebanyak 8.826 unit. Sehingga secara tahunan (year on year) produksi alat berat turun sebanyak 8,61 persen.

Sementara itu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan subsektor minerba dan batu bara pada tahun 2023 memberikan kontribusi pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebanyak Rp 173 triliun atau sebesar 58 persen dari total PNBP nasional.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi