Jumat, 26/04/2024 - 02:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Jantung Kaisar Brasil Kembali untuk Perayaan Kemerdekaan

ADVERTISEMENTS

Jantung disimpan dalam guci dan dipamerkan sebagai bagian dari perayaan kemerdekaan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 BRASILIA — Jantung raja Portugis Dom Pedro I yang mendeklarasikan kemerdekaan Brasil dari Portugal 200 tahun lalu dan dinobatkan sebagai “kaisar” Brasil tiba dari Portugal pada Senin (21/8/2022). Organ yang disimpan dalam guci ini akan dipamerkan sebagai bagian dari perayaan kemerdekaan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Organ manusia itu tersimpan dalam guci dengan formaldehida di kota Porto Portugis sejak kematian Pedro pada 1834 di Portugal pada usia 35 tahun. Pemerintah Portugis setuju untuk meminjamkan jantung tersebut ke Brasil selama tiga minggu untuk perayaan dua abad hari jadi negara itu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Hadapi Tantangan Global Kontemporer, China Gelar Boao Forum for Asia

Angkatan udara Brasil menerbangkannya ke Brasilia dan diterima langsung oleh Menteri Pertahanan negara itu. Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro akan menerima relik tersebut di istana kepresidenan dengan penghormatan militer dan penghormatan senjata pada Selasa (23/8/2022). Usai upacara seremonial itu, guci ini akan dipamerkan kepada publik di Kementerian Luar Negeri melalui Hari Kemerdekaan Brasil pada 7 September.

ADVERTISEMENTS


Deklarasi kemerdekaan Pedro dari Portugal yang diakui oleh nasionalis Brasil sebagai kelahiran negara ini merupakan tindakan pembangkangan terhadap ayahnya Raja Portugis Joao VI. Keluarga raja Portugis dikawal ke tempat yang aman di Brasil oleh Angkatan Laut Inggris pada 1807 sebelum pasukan Napoleon menyerbu Portugal. Sekembalinya ke Lisbon pada 1821, dia meninggalkan putranya Pedro sebagai pangeran wilayah Brasil.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Badai Hebat Terjang Dubai, Bandara Tersibuk Dunia Lumpuh


Hati Pedro dipisahkan pada 1834 dan disimpan di sebuah gereja di Porto sesuai dengan keinginan terakhirnya. Jenazahnya disumbangkan ke Brasil pada 1972 untuk peringatan 150 tahun kemerdekaan Brasil dan disimpan di museum di Sao Paulo.


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi