Rabu, 24/04/2024 - 18:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Kasus Pembunuhan Anak di Jagakarsa, Bukti Kurangnya Kepedulian Tetangga?

ADVERTISEMENTS

Proses evakuasi empat jenazah anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan yang diduga meninggal karena dikunci di dalam kamar oleh ayahnya sendiri, Rabu (6/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Kasus pembunuhan anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan belakangan ini mendapat perhatian publik. Penemuan empat jasad bocah menyoroti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang masih menjadi masalah hingga saat ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Menanggapi ini, pemerhati anak dan pendidikan Retno Listyarti angkat bicara. Perlu diingat bahwa kekerasan tidak hanya dilakukan oleh mereka yang melakukannya tapi mereka yang tidak acuh pada kasus kekerasan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Tidak hanya melakukan tapi ikut serta membantu atau tahu kekerasan malah diabaikan. Itu juga termasuk kekerasan,” kata Retno kepada Republika.co.id, Jumat (8/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pejalan Kaki Tewas Jadi Korban Tabrak Lari Truk Trailer di Jakarta Utara

Melihat rentetan latar belakang kasus di Jagakarsa, termasuk ketika sang ibu mengalami KDRT, sudah seharusnya warga sekitar melaporkan ke pihak berwajib sebelum menimbulkan korban lebih banyak. Sebab, jika dibiarkan saja, berarti termasuk kategori melakukan kekerasan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Retno meminta agar masyarakat peduli dengan keadaan tetangga. Bukan sebagai ikut campur, tapi tindakan ini membutuhkan kepedulian sekitar agar kasus serupa tidak terjadi.

“Yang masih hidup ibunya, lewat dia bisa dilakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif. Sehari-hari kekerasan apa yang dilakukan terhadap istri dan berdampak juga pada anak. Kalau memang karena kelaparan, tidak punya uang dan pekerjaan, memang dibutuhkan kepedulian sekitar,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Diduga Korban Nafsu Ketua KPU, Petugas PPLN Lapor ke DKPP

Terkait dari berbagai dugaan motif, menurut Retno, sebenarnya ini bisa dilaporkan ke dinas sosial. Terlebih, anggaran dinas sosial di Jakarta cukup banyak yang sebenarnya bisa menolong sebelum memakan korban.

Opsi lain, bisa juga pengasuhan anak dipindahkan dengan dititipkan ke panti asuhan milik negara. Cara ini bisa membuat anak-anak mendapat hidup lebih baik dan bisa sekolah.

“Tapi mungkin ini tidak ada yang melapor dan menolong, sehingga korban sangat banyak. Tentu miris dan seharusnya tidak terjadi lagi di Jakarta yang secara anggaran sangat besar,” ucapnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi