Jumat, 19/04/2024 - 14:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Kemenperin: 130 Perusahaan Minyak Goreng Sudah Daftar ke SIMIRAH

ADVERTISEMENTS

Jumlah itu meliputi 51 produsen CPO dan 79 produsen minyak goreng sawit (MGS).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, hingga 1 Juli 2022, sebanyak 130 perusahaan sudah mendaftar ke Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH) 2.0. Jumlah tersebut meliputi 51 produsen Crude Palm Oil (CPO) dan 79 produsen minyak goreng sawit (MGS).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Di dalam program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR), saat ini sudah terdapat penambahan produsen. Awalnya 75 perusahaan pada program Minyak Goreng Curah Bersubsidi, menjadi 79 perusahaan MGS,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika dalam keterangan resmi, Senin (4/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
ITDC Kebut Konstruksi Jaringan Pipa Gas Alam di The Nusa Dua Bali

Ia menyampaikan, dari total 130 perusahaan yang mendaftar di SIMIRAH 2, sebanyak 98 perusahaan sudah mendapatkan nomor registrasi. Mereka terdiri dari 24 produsen CPO dan 74 produsen MGS. 

“Semua yang mendaftar, tidak ada yang ditolak. Hanya saja belum mendapat nomor registrasi, itu karena masih proses verifikasi atau masih melengkapi data yang kurang,” jelasnya.

Beberapa waktu lalu, kata dia, Direktorat Jenderal Industri Agro menyelenggarakan Business Matching Regional Sumatra Program MGCR di Medan. Selain menyosialisasikan program MGCR, tujuan kegiatan business matching itu bertujuan memudahkan para peserta program MGCR bermigrasi ke SIMIRAH 2. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Wapres Dukung KPPU Laksanakan Program Satu Juta Penyuluh Kemitraan UMKM Berbasis Syariah

“Dalam kegiatan ini kami membuka layanan konsultasi bagi perusahaan serta melibatkan satuan kerja Kemenperin di Medan supaya menjadi auditor,” jelasnya

Dari 74 produsen MGS yang mendapatkan nomor registrasi Program MGCR, sebanyak 39 perusahaan (52 persen) berada di wilayah regional Sumatra. 

Sementara, dari 24 produsen CPO yang mendapatkan nomor registrasi, sebanyak 17 produsen (70,8 persen) berada di wilayah regional Sumatra. “Artinya, regional Sumatra begitu sentral dan penting sebagai pusat produksi minyak goreng,” tutur dia.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi