Kamis, 25/04/2024 - 13:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

Mahasiswa ITB Buat Limbah Plastik dan Sabut Kelapa Sawit Lapisan Perkerasan Jalan

ADVERTISEMENTS

Berkat ide tersebut, tim berhasil meraih gelar juara pada ajang Think Efficiency 2022

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BANDUNG—Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai institusi pendidikan selalu berupaya melahirkan inovasi untuk menyelesaikan isu lingkungan. Kali ini, empat mahasiswa dari Program Studi Teknik Sipil ITB menciptakan lapisan aspal melalui pengolahan limbah plastik dan limbah organik. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Pemanfaatan limbah ini menjadi pionir pemanfaatan sumber daya terbarukan dan ramah lingkungan di Indonesia. Keempat mahasiswa tersebut adalah Octaviani Nur Rahmawati, Dewangga Syahputra, Ilyas Bianto, dan Romi Putra Radiansyah dari Tim Kuy(a+i) yang melakukan inovasi memanfaatkan limbah plastik dan limbah serbuk sabut kelapa untuk perkerasan jalan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Menurut salah satu anggota Tim Kuy(a+i),Romi Putra Radiansyah, timnya berinovasi memanfaatkan limbah plastik dan serbuk sabut kelapa karena melihat tingginya angka kecelakaan lalu lintas dan mahalnya biaya perawatan jalan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Damri Hibah Mesin Armada, Demi Menunjang Praktik Pelajar SMKN 5 Jakarta  


Padahal, kata Romi, disatu sisi ada limbah yang berpotensi untuk dimanfaatkan. Hal ini, membuat timnya merumuskan inovasi lapisan aus pada perpetual pavement dengan menggunakan split mastic asphalt.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Jenis perkerasan ini, kata dia, memiliki bahan aditif berupa limbah plastik jenis high-density polyethylene (HDPE) dan limbah serbuk sabut kelapa sawit.


Timnya pun,  kata dia, memodifikasi sifat bitumen agar memiliki umur layan panjang sehingga mereduksi kebutuhan rekonstruksi. Dengan minimnya proses perawatan, biaya dapat dihemat seiring dengan berkurangnya emisi gas karbon. “Kedua, pengurangan limbah berkaitan dengan dampak sosial,” kata Romi, dalam siaran pers ITB, Selasa (1/11).


Berkat ide tersebut, tim tersebut menyabet gelar juara pada ajang Think Efficiency 2022 pada kategori sustainability. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Shell Indonesia dan Energy Academy Indonesia (ECADIN). Gagasan mereka terpilih menjadi pemenang di antara ratusan tim mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Berita Lainnya:
Siswa SD Diberi Edukasi Ilmu Geospasial, Terutama Soal Peta dan Gempa Bumi, Ini Tujuannya


Romi mengatakan, inovasi ini mampu mengajak rekan-rekan yang bergerak di bagian pengepul limbah. Selain itu, berdasarkan observasi yang dilakukan Tim Kuy(a+i), modifikasi lapisan aus ini memiliki poin posting pada aspek keselamatan (safety). Lapisan aspal ini mengurangi kejadian slip akibat perbaikan microtexture dan macrotexture yang meningkatkan nilai kekesatan di permukaan aspal.


Setelah mengikuti kompetisi, kata dia, tim dari Teknik Sipil ITB ini akan mengembangkan penelitian tersebut. Mereka berharap dapat berkonsultasi secara intens dengan ahli di bidang perkerasan jalan.  “Diskusi ini sangat penting dilakukan karena standardisasi yang berkaitan dengan riset kami belum ada di Indonesia,” katanya. 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi