Kamis, 18/04/2024 - 21:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Masjid Agung Al Omari, Ikon Sejarah Kota di Beirut

ADVERTISEMENTS

Masjid Agung Al Omari menonjol di tengah pusat kota Beirut, Lebanon sebagai tengara yang menggambarkan bagian-bagian sejarah kota.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

BEIRUT — Masjid Agung Al Omari menonjol di tengah pusat kota Beirut, Lebanon sebagai tengara yang menggambarkan bagian-bagian sejarah kota kembali ke penaklukan Islam selama era Khalifah Omar bin Al-Khattab.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Kepala Beirut Heritage Society Suhail Mneimneh mengatakan dalam sebuah wawancara dengan KUNA bahwa masjid itu dibangun di atas puing-puing kompleks militer Romawi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Diam-Diam Sahabat Nabi Muhammad Ini Tahu Kapan Malam Lailatul Qadar, Kapan?

Dilansir dari Kuwait Times, Selasa (8/8/2023), selama kehadiran Tentara Salib di Levant pada tahun 1110, mereka telah mengubah masjid menjadi gereja, sampai penguasa Islam Salahudin Al-Ayyoubi memulihkan fitur aslinya sebagai masjid.

Interiornya ditandai dengan ukiran dan batu kuno yang mencerminkan nilai sejarahnya. Masjid Agung Al-Omari, selama perang saudara Lebanon 1975-1990 dan pertempuran yang berkecamuk di pusat kota Beirut, rusak parah, bersama dengan banyak properti bangunan lainnya di wilayah terseBut

Berita Lainnya:
Kisah Iblis Mengaku Tuhan kepada Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Namun, setelah perang saudara, seorang wanita Kuwait yang baik, Suad Mohammad Al-Humaidhi, memberikan sumbangan untuk merenovasi masjid. Saat ini, masjid yang terdiri dari tiga lantai itu dapat menampung hingga 3.000 jamaah.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Masjid Agung Al-Omari dibuka kembali setelah renovasi, berkat sumbangan Kuwait pada 4 Juni 2004, dalam upacara luas yang dihadiri oleh mantan mufti Lebanon Al-Humaidhi dan almarhum perdana menteri Rafic Al-Hariri.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi