Kamis, 25/04/2024 - 15:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

Olimpiade Internasional Bidang Informatika SMA, IOI Ke-34, akan Digelar di Yogyakarta

ADVERTISEMENTS

Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah penyelenggara ajang internasional.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — International Olympiad in Informatics (IOI) merupakan ajang kompetisi internasional paling bergengsi di bidang informatika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Setelah dua tahun berturut-turut digelar secara daring karena pandemi Covid-19, tahun ini IOI akan menjadi kompetisi pertama yang diselenggarakan secara hibrida (daring dan luring).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

IOI ke-34 akan diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tanggal 7-15 Agustus 2022, dan Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah penyelenggara. Ajang ini menjadi kesempatan bagi generasi berbakat Indonesia untuk mengasah kompetensi dan mengaktualisasikan dirinya secara lebih luas.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kami ingin menciptakan pemimpin muda yang menjadi inspirasi bagi kaumnya agar talenta ini tidak padam di tengah jalan. Kompetisi ini adalah dorongan dan medan aktualisasi diri bagi mereka,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Asep Sukmayadi dalam acara Silaturahmi Merdeka Belajar yang digelar secara daring dan disiarkan langsung di kanal YouTube Kemendikbud RI, Kamis (04/08/2022).

ADVERTISEMENTS

Asep mengapresiasi banyak pihak yang membantu dan mendukung Indonesia menjadi tuan rumah IOI seperti berbagai kementerian/lembaga terkait, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menjaga keselamatan dan keamanan penyelenggaraan acara dimasa pandemi Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMJ Ikuti Program Student Mobility di Universiti Utara Malaysia

“Dalam mempersiapkan acara ini kami menggandeng Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) dan para alumni IOI Indonesia karena ini jadi kesempatan bagi putra putri bertalenta Indonesia untuk saling belajar satu sama lain. Kami juga undang Sekretariat IOI Pusat untuk melihat kesiapan kami menyelenggarakan IOI ini,” jelas Asep dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (06/08/2022).

Menurut Asep, dalam mendukung kecintaan generasi muda Indonesia di bidang komputer, kementerian selalu mengembangkan materi pembinaan yang relevan bagi para peserta. Apresiasi dan komitmen Kemendikbudristek diwujukan dengan memberi beasiswa talenta sejak dua tahun terakhir. “Kami dorong mereka mendapatkan pendidikan yang terbaik sehingga mereka bisa menjaga dan mengembangkan talentanya untuk pada akhirnya berkontribusi terhadap kemajuan dan pembangunan bangsa,” terangnya.

Terkait teknis rekrutmen para peserta olimpiade, Inggriani Liem selaku Pembina Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI), menjabarkan bahwa pelatihan menuju IOI sudah dimulai ketika peserta didik duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Talenta belia pada jenjang tersebut dibidik dan diikutsertakan dalam berbagai kompetisi berskala lokal hingga nasional sampai jenjang SMA.

“Pembinaan yang lebih intens mulai dilakukan selama dua tahun ketika para juara tingkat kabupaten/kota ini ada di SMA. Dalam proses pembinaan, setiap tahunnya materi kurikulum untuk mereka terus meningkat. Tak heran jika perolehan medali tim Indonesia setiap tahunnya juga terus meningkat,” ucap Inggriani.

Berita Lainnya:
ITB Gelar Career Days, Beri Calon Alumni Peluang Kerja

Metode pelatihan yang semakin baik juga disinggung Inge sebagai salah satu indikator keberhasilan tim Indonesia di berbagai ajang kompetisi internasional. Khusus untuk olimpiade komputer, para peserta didorong agar berpikir lebih komputasional. Selain itu, mereka juga diminta untuk optimis dalam menyelesaikan masalah secara efektif dan efisien dengan waktu yang terbatas.

“Misalnya kami latih mereka mengerjakan setiap soal selama tiga menit. Ini menjadi dasar bagi lahirnya solusi dalam penguatan pola pikir kritis baik secara literasi maupun komputerisasi,” jelas Ingggriani.

Sebagai pembina, Inge juga menyadari pentingnya peningkatan kapasitas guru dalam hal teknologi informasi di satuan pendidikan. Oleh karena itu, hingga tahun lalu dengan dukungan pemerintah ia telah melatih 23 ribu guru, dan tahun ini sebanyak 10 ribu guru akan mendapatkan pelatihan computitional thinking and programming.

Berbagi pengalaman mengikuti Olimpiade, Pikatan Arya Brama Jati, peraih medali Emas IOI 2020 mengajak peserta untuk sering berlatih. “Semakin sering dan banyak kita berlatih mengerjakan soal-soal maka akan semakin bagus, disitulah kemampuan kita diasah terus untuk memecahkan masalah,” jelas Pikatan.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi