Jumat, 19/04/2024 - 19:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pendemo Al-Zaytun Ancam Tutup Jalur Pantura Desak Polri Tersangkakan Panji Gumilang

ADVERTISEMENTS

Massa ASRI membentangkan spanduk tuntutan mereka dalam kasus Al-Zaytun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

INDRAMAYU – Massa dari Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia untuk Indramayu (ASRI) kembali menggelar aksi unjuk rasa ke Mahad Al-Zaytun Indramayu, Sabtu (29/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dari estimasi massa yang sebelumnya mereka sampaikan sebanyak 1.000 orang, peserta aksi hari ini hanya puluhan orang. Massa mengawali aksinya dengan mendatangi bangunan galangan kapal milik Al-Zaytun, yang ada di pinggir jalur pantura Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Prabowo Aman 5 Tahun ke Depan Bila Gandeng PDIP

Di tempat tersebut, mereka membentangkan beberapa spanduk yang berisi sejumlah tuntutan dan melakukan orasi. Polisi pun berjaga di depan bangunan galangan kapal yang telah disegel oleh Pemkab Indramayu itu.

Setelah itu, massa aksi menuju ke Mahad Al-Zaytun di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu. Massa pun sempat berusaha menerobos barisan polisi agar bisa melakukan aksi tepat di depan pintu masuk Al-Zaytun.

Tak hanya berorasi, massa juga menggelar doa bersama. Kordum ASRI, Muhamad Sholihin, mengatakan, pihaknya meminta agar Bareskrim Mabes Polri segera menetapkan status tersangka dan menangkap Pimpinan Mahad Al-Zaytun, Panji Gumilang.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Pengamat: Pertemuan Prabowo-Megawati Sangat Mungkin Terjadi

“Kami mendukung penegakan hukum yang dilakukan Mabes Polri,’’ kata Sholihin.

Sholihin pun memberikan batas waktu kepada Bareskrim sampai Kamis mendatang. “Kalau hari Kamis tidak segera ada ketegasan sikap status, kami akan berbondong-bondong lagi. Sangat mungkin kami akan menutup jalan pantura karena ini hak kami atas keadilan sebagaimana kita adalah negara hukum,” tegas Sholihin.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi