Jumat, 19/04/2024 - 14:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

PII Dukung Akselerasi Produksi Produk Subtitusi Impor

ADVERTISEMENTS

Aktivitas ekspor impor (ilustrasi). Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Danis Hidayat mendorong para insinyur Indonesia untuk mendukung percepatan produksi produk subtitusi impor yang berbasis potensi sumber daya lokal.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Danis Hidayat mendorong para insinyur Indonesia untuk mendukung percepatan produksi produk subtitusi impor yang berbasis potensi sumber daya lokal. Danis menyampaikan Indonesia mempunyai segudang potensi alam yang mampu mewujudkan produksi produksi substitusi impor.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“PII berkontribusi melalui inovasi untuk mendorong pengembangan dan produksi produk subsitusi impor yang kompetitif, terutama melalui pemanfaatan teknologi yang tepat dapat membantu produsen lokal dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing produk mereka domestik maupun internasional,” ujar Danis dalam acara peringatan HUT Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ke-71 di Jakarta, Selasa (23/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jaga Stabilitas Harga Pangan, Erick Thohir Gencarkan Pasar Sembako Murah

Danis mengatakan Indonesia memiliki empat sektor utama dalam percepatan produk subsitusi impor. Pertama sektor industri pertambangan minyak dan gas, industri kayu, serta industri makanan dan minuman. Kemudian, berbagai komoditas pertanian seperti padi, jagung, kedelai, dan kopi juga dapat dikembangkan sebagai bahan baku. Lalu ada sektor kelautan untuk industri pangan, kosmetik, hingga energi. Terakhir, sektor industri kreatif yang mana sumber budaya Indonesia menjadi aset penting dalam pengembangan industri kreatif.

“Jadi itu adalah empat kelompok yang dikembangkan dalam rangka subtitusi impor. Intinya bagaimana dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ucap Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Baru Negara (IKN) tersebut.

Berita Lainnya:
Jokowi Ungkap Peran Bulog Jaga Stabilitas Pangan Lalui Masa Rawan

Danis menyampaikan pemerintah dapat mengimplemtasikan produksi subtitusi impor melalui beberapa langkah. Salah satunya, pemerintah dapat melarang impor barang tertentu yang dapat diproduksi secara lokal. Langkah ini bertujuan untuk melindungi produsen dalam negeri dan mendorong konsumsi produk lokal.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Pemerintah juga dapat memberlakukan bea masuk yang tinggi atau kuota impor yang ketat untuk mencegah masuknya produk subtitusi impor,” sambung Danis.

Selain itu, lanjut Danis, pemerintah dapat memberikan insentif fiskal kepada produsen lokal yang memproduksi produk subsitusi impor. Hal ini akan menguatkan daya saing produsen lokal. 

“Pemerintah juga dapat mendukung kolaborasi antarperguruan tinggi, lembaga peneliatian, dan sektor swasta untuk mengembangkan teknologi dan pengetahuan yang dibutuhkan produk subtitusi impor tersebut,” kata Danis.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi