Rabu, 24/04/2024 - 07:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pola Asuh Bisa Jadi Penyebab Stunting Pada Anak

ADVERTISEMENTS

Pemerintah Kota Bandung menyalurkan bantuan pangan Program untuk Daerah Rentan Rawan Pangan dan Stunting (Pangersa) berupa satu kilogram telur ayam dan satu kilogram daging ayam kepada 843 keluarga penerima manfaat (KPM).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 PADANG — Sekretaris Utama (Sestama) BKKBN Tavip Agus Rayanto menyatakan penyebab utama gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi atau stunting berhubungan dengan pola asuh. “Seorang anak yang tidak stunting menjadi stunting itu terjadi di usia sembilan bulan dan ini artinya berhubungan dengan pola asuh, makanan tambahan yang diberikan orang tua kepada balita sehingga penanganan stunting harus dilakukan saat usia ini,” kata dia, saat Rakor Satgas Stunting di Padang, Rabu (10/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Penemuan Tulang, Pemerintah Diminta Hentikan Proyek di Rumoh Geudong

Ia mengatakan, secara umum ada enam provinsi yang mengalami kenaikan kasus stunting dan Sumbar memang sudah bekerja dengan programnya di tahun 2022 namun konversi dan data yang digunakan belum menyentuh anak yang terkena stunting.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kita harus lakukan pemetaan dengan berbasis data sehingga intervensi yang dilakukan tepat sasaran dan menurunkan angka stunting,” kata dia.

ADVERTISEMENTS

Ia mengatakan, calon pengantin itu diperkirakan 80 persen akan langsung hamil dan 20 persen akan tertunda. Ibu hamil ini yang harus menjadi fokus dari satgas stunting dengan melakukan pengawalan agar anak dikandung mendapatkan nutrisi yang cukup.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Setelah lahir juga harus dikawal agar pola asuh anak ini dapat berjalan dengan baik hingga berusia lima tahun nanti. Kalau sudah berumur lima tahun terkena stunting maka akan sulit untuk mengembalikannya,” kata dia.

Berita Lainnya:
Balita Stunting Vs Berperawakan Pendek, Bagaimana Cara Membedakannya?

Ia mengakui, persoalan yang ada saat ini adalah koordinasi maupun sinergi yang tidak berjalan dengan baik dalam menjalankan program penanganan stunting.

“Contohnya setelah pertemuan ini provinsi jalan sendiri dan kota kabupaten jalan sendiri. Mereka juga memiliki data yang berbeda sehingga penanganan tidak berjalan selaras,” kata dia.

Ia mengatakan, BKKBN memiliki anggaran untuk melakukan update data dan ini yang coba ditekankan sehingga memiliki data akurat akan kasus stunting. “Jika data akurat maka data stunting akan lebih terukur sehingga penanganan dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran,” kata dia.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi