Sabtu, 20/04/2024 - 13:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pria Paruh Baya Diduga Maling Ayam di Sukabumi Meninggal Dihakimi Massa

ADVERTISEMENTS

Jenazah (ilustrasi).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

SUKABUMI–Terduga maling ayam berinisial E (48 tahun) warga Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat meninggal dunia dihakimi massa. Ia dihakimi massa karena tepergok mencuri ayam milik warga Kampung Kubang.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Korban meninggal dunia saat menjalani pengobatan di RSUD Sagaranten karena luka parah di bagian kepala dan kaki,” kata Kapolsek Sagaranten AKP Deni Miharja di Sukabumi pada Rabu, (29/3/2023).

ADVERTISEMENTS

Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, kejadian ini berawal saat terduga pelaku pencurian hendak membongkar warung milik salah seorang warga di Kampung Kubang, Desa Mekartani, Kecamatan Cidadap pada Rabu (29/3/2023) sekitar pukul 02.30 WIB. Namun, saat itu datang warga yang sedang melaksanakan ronda malam dan mencurigai E tengah membawa ayam yang kemudian langsung dikejar oleh masyarakat.

Berita Lainnya:
Ketua MPR: Penguatan Parpol Perlu untuk Jaga Demokrasi

Karena dikepung oleh puluhan warga, terduga maling ayam ini kemudian mengeluarkan goloknya untuk menakuti warga. Warga yang geram dengan ulah E, bahkan berani mengancam tidak membuat takut masyarakat dan tanpa dikomandoi langsung menangkap terduga maling ayam ini serta tanpa ampun memukuli hingga pria paruh baya tersebut tersungkur tidak sadarkan diri.

Usai puas menghakimi E, masyarakat pun menyerahkannya ke pihak kepolisian dengan kondisi babak belur. Personel Polsek Sagaranten pun langsung melarikan E ke RSUD Sagaranten, namun sayang nyawa terduga maling ayam ini tidak berhasil diselamatkan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
BMKG Ingatkan Ancaman Gelombang Tinggi Hingga Lima Meter di NTT

“Kami sudah meminta keterangan dari sejumlah warga serta pengurus RT setempat terkait kasus main hakim sendiri ini. Warga nekat menghakimi E karena di kampung tersebut sudah sering terjadi pencurian sehingga amarah masyarakat ditumpahkan kepada E ditambah terduga maling ini sempat mengancam warga,” ujarnya.

Deni mengatakan untuk jenazah E saat ini masih berada di RSUD Sagaranten menunggu pihak keluarganya datang untuk menjemput. Selain itu, juga menyita barang bukti berupa golok dan satu unit handphone atau telepon genggam dari E.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi