Kamis, 25/04/2024 - 17:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Proyek AUKUS Penuh Konsekuensi bagi Indo Pasifik

ADVERTISEMENTS

 WASHINGTON — Australia, Inggris, dan Amerika Serikat (AUKUS) telah menyelesaikan kesepakatan kapal selam bertenaga nuklir. Tindakan ini bertujuan untuk menyediakan kapal selam bertenaga nuklir ke Australia dan bertujuan melawan agresi Cina di Indo-Pasifik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Australia pertama-tama akan menerima setidaknya tiga kapal selam bertenaga nuklir dari AS. Sebagai bagian dari pengumuman tersebut, AS juga telah menjanjikan total 4,6 miliar dolar AS selama beberapa tahun ke depan untuk membangun kapasitas konstruksi kapal selamnya dan untuk meningkatkan pemeliharaan kapal selam kelas Virginia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Direktur pertahanan, strategi dan keamanan nasional di Institut Kebijakan Strategis Australia Michael Shoebridge mengatakan, ini memiliki konsekuensi yang sangat besar bagi wilayah tersebut. “Hanya enam negara di dunia yang memiliki kapal selam nuklir. Mereka adalah kemampuan pencegah yang sangat kuat tanpa memberi mereka senjata nuklir,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Zelenskyy: Bila Rusia Serbu Eropa, AS Harus Turun Tangan

Profesor studi keamanan dan intelijen internasional di Pusat Studi Strategis & Pertahanan Australian National University John Blaxland menilai, proyek tersebut melibatkan risiko yang cukup besar. Hal ini mempertimbangkan tiga negara dengan beberapa yurisdiksi selama dua dekade atau lebih, termasuk pemerintahan beberapa presiden dan perdana menteri di tiga negara. “Ini tampaknya sangat sulit pada satu tingkat,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

Blaxland menilai, proyek tersebut berisiko menghabiskan banyak sumber daya. Kemudian bisa mengalihkan perhatian pemerintah Australia dan mitra AUKUS untuk menangani masalah lingkungan dan tata kelola yang mendesak di Pasifik dan sekitarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Tapi, Blaxland melihat, kapal selam tidak akan memperburuk ketegangan di kawasan. “Saya mohon untuk berbeda. Jika ditangani dengan bijaksana dan dengan tetangga diperlakukan dengan hormat dan diberi pengarahan sebaik mungkin, pengaturan baru dapat diharapkan untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan, bukan merusaknya,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Norwegia Desak Israel Patuhi Perintah ICJ Pastikan Akses Bantuan Gaza

Pendapatan itu dinilai sesuai dengan keinginan AUKUS dalam melawan pengaruh Cina di Indo pasifik. “Ini adalah ‘masalah besar’ karena ini benar-benar menunjukkan bahwa ketiga negara menarik garis untuk memulai dan melawan gerakan agresif Partai Komunis Cina (PKC) di Indo-Pasifik,” ujar direktur senior pertahanan dan keamanan nasional di pemerintah Northern Territory Australia Guy Boekenstein.

Boekenstein menjelaskan, kesepakatan trilateral itu secara terbuka menunjukkan sikap gabungan dalam komitmen terhadap kawasan Indo-Pasifik. Kawasan ini dinilai stabil dan aman selama 70 tahun terakhir, sehingga menghasilkan kemakmuran bagi semua pihak, termasuk pertumbuhan ekonomi Cina. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi