Kamis, 25/04/2024 - 18:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Rupiah Ambrol ke Rp15.500, Kondisi Terlemah dalam 2,5 Tahun Terakhir

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Nilai tukar rupiah ambrol 0,24 persen hingga tembus Rp15.500 per dolar AS pada Rabu (19/10) pukul 15.07 WIB. Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah. Tercatat won Korea Selatan melemah 0,27 persen, dolar Singapura melemah 0,04 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,14 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Lalu, yuan China minus 0,22 persen, peso Filipina minus 0,29 persen, yen Jepang minus 0,05 persen, dan dolar Hong Kong stagnan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Beredar Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Jokowi dan SBY jadi Wantimpres

Sementara itu, mata uang negara maju kompak melemah. Poundsterling Inggris melemah 0,37 persen, franc Swiss minus 0,38 persen, euro Eropa minus 0,22 persen, dolar Australia minus 0,08 persen, dan dolar Kanada minus 0,13 persen.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah terjadi karena sentimen negatif dari investor pada rupiah oleh outlook inflasi dan suku bunga BI ke depan.

ADVERTISEMENTS

Menurutnya, pasar menduga BI tidak akan melakukan kebijakan moneter, yakni menaikkan suku bunga acuan secara agresif karena inflasi masih terkendali.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
BBPOM Ingatkan Pelaku Usaha Herbal di Bali Jamin Keamanan Produk  

Meski begitu, Lukman melihat BI malah akan menaikkan lagi suku bunga demi menekan pelemahan rupiah saat ini.

“Dengan pelemahan rupiah yang cukup besar, saya melihat peluang untuk BI menaikkan paling tidak 50bps pada pertemuan besok dan ada kemungkinan kembali melakukan pre-emptive dengan kenaikan yang lebih besar 75bps untuk meredakan tekanan pada rupiah,” kata dia kepada CNNIndonesia.com, Rabu (19/10/22). []

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi