Kamis, 18/04/2024 - 21:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Sampah Plastik 3 Produsen Ini Paling Banyak Cemari Pantai Indonesia 

ADVERTISEMENTS

“Produsen Indofood, Unilever dan Mayora Indah menempati peringkat 3 besar penyumbang sampah kemasan plastik sekali pakai,” kata Swietenia Puspa Lestari dari Divers Clean Action dalam siaran persnya, Rabu (27/7/2022). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Swietenia bilang, Temuan Pawai Plastik ini sejalan dengan hasil brand audit yang dilakukan Break Free From Plastic sejak tahun 2018 hingga 2021. Brand audit selama 4 tahun itu menemukan bahwa produsen FMCG (Fast Moving Consumer Goods) seperti Indofood, Danone, Mayora, Unilever, Wings masuk peringkat teratas sebagai produsen yang sampah kemasannya mencemari lingkungan di Indonesia. 

ADVERTISEMENTS

 

Dia menyayangkan fakta bahwa sampah plastik sekali pakai masih mencemari pantai-pantai Indonesia. Sebab, sampah plastik mencemari lingkungan dalam jangka panjang. “Mengingat kemasan saset ini susah untuk didaur ulang,” ujarnya. 
 

Berita Lainnya:
Libur Lebaran, PLN ICON Plus Jakarta dan Banten Siagakan Petugas

Menurut Juru Kampanye Urban Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Abdul Ghofar, produsen berperan besar dalam krisis sampah plastik. Sebab, upaya masyarakat mengurangi plastik sekali pakai tidak akan pernah cukup jika produsen tidak mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Ghofar pun menginginkan bahwa pemerintah sudah membuat regulasi terkait pengurangan sampah plastik. Regulasi itu adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. 

 

Dalam Permen tersebut, produsen berkewajiban membuat dokumen peta jalan pengurangan sampah hingga tahun 2030. Peta jalan pengurangan sampah ini menjadi regulasi mendorong perluasan tanggung jawab produsen atas krisis sampah plastik. 

Berita Lainnya:
Minuman Lokal Ini Makin Laris Usai 93 Persen Penduduk Yordania Boikot Israel dan Konconya

 

Sayangnya, publik tidak mendapatkan informasi atas isi dari dokumen peta jalan tersebut karena sikap tertutup produsen. “Padahal, keterbukaan dan transparansi dari produsen atas peta jalan pengurangan sampah menjadi salah satu indikator keseriusan dan tanggung jawab mengatasi krisis sampah plastik,” kata Ghofar. 

 

Karena itu, ujar Ghofar, mendesak para produsen FMCG bertanggungjawab atas sampah plastik produknya. Pihaknya juga mendesak produsen untuk bersikap terbuka kepada publik terkait rencana pengurangan sampahnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi