Kamis, 25/04/2024 - 06:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

,UMM-Bea Cukai Kenalkan Generasi Muda tentang Cakap Cukai

ADVERTISEMENTS

Cakap Cukai juga bisa dijadikan portofolio memahami proses di bea cukai.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

MALANG–Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama Direktorat Jenderal Bea Cukai mencoba mengenalkan generasi muda mengenai cakap cukai. Hal ini dilakukan melalui Seminar Cakap Cukai di Malang, Rabu (29/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Direktur Komunikasi dan Bimbingan Kepatuhan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto mengaku senang sekali bersosialisasi dengan para mahasiswa. Hal itu karena efek yang dihasilkan akan lebih luas. “Mahasiswa tentu akan memberikan pemahaman lebih kepada lingkungan di sekitarnya,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Menurut dia, aktivitas yang diberi nama Cakap Cukai itu memiliki dua arti. Cakap yang pertama berarti proses berbicara dan mengobrol terkait cukai. Lalu ketika sudah memahami cukai, maka para mahasiswa bisa dianggap sebagai pihak yang cakap.

ADVERTISEMENTS


Terkait bea, ia menjelaskan, tugasnya tidak hanya mengurusi ekspor impor. Namun juga menjalankan fungsinya sebagai industrial assistan dengan mendampingi UKM dan IKM. Kemudian juga dengan upaya mempercepat arus barang dan community protection.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Dosen UNM Beri Pelatihan Pengurus JPRMI Manfaatkan AI


Menurut Nirwala, makna community protection sangat luas. Hal ini tak hanya berkutat pada narkoba tetapi juga masalah pornografi, buku ekspor dan impor yang berbau radikalisme serta lain-lain.


Nirwala juga membeberkan beberapa kriteria sebuah barang yang bisa dikenakan cukai. Hal ini dimulai dari barang yang konsumsi harus dikendalikan, peredarannya perlu diawasi, hingga penggunaannya yang memberikan dampak buruk bagi lingkungan atau manusia. Di samping itu juga sebagai upaya negara dalam menjamin keadilan.


Menurut Nirwala, hal tersebut sifatnya alternatif, bukan kumulatif. Namun untuk menjadi barang yang dikenai cukai harus melalui jalan yang panjang. Bahkan, dengan pelaksanan yang penuh pertimbangan. 


“Misalnya saja plastik yang sebenarnya sudah dikenakan cukai sejak 2016. Namun pemerintah melihat kondisi masyarakat yang ada, sehingga belum dikenakan dengan maksimal,” ucapnya, Kamis (30/6/2022).

Berita Lainnya:
Mendag: Pemeriksaan Barang Bawaan di Bandara Hal yang Wajar


Sementara itu,Wakil Rektor III UMM Nur Subeki menilai, era ini menuntut masyarakat untuk mengerti dan melaksanakan sesuatu lebih awal. Hal ini termasuk pengetahuan terkait bea dan cukai. Kemudian bagaimana mahasiswa bisa mengantisipasi segala perubahan yang mungkin terjadi di masa depan.


Selain itu, dalam menghadapi era baru para mahasiswa juga harus melakukan beberapa hal. Hal ini bisa diawali dengan kemampuan beradaptasi dan mengantisipasi. Kemudian bergerak dengan cepat dan terus berakselerasi. 


Namun itu tidak cukup, mahasiswa juga memerlukan mitra kerja yang bisa dipercaya. Sebab itu, mahasiswa harus bisa memanfaatkan kesempatan dan momentum yang baik pada kali ini. Seminar Cakap Cukai juga bisa dijadikan portofolio sehingga bisa menjadi bukti bahwa sudah memahami proses di bea cukai. 


 


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi