Sabtu, 20/04/2024 - 09:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Wishnutama: Pertumbuhan Ekonomi Digital hanya Untungkan Asing, Indonesia Gak Dapat Apa-Apa

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH –  Wishnutama menungkapkan, pertumbuhan ekonomi digital hanya untungkan asing. Indonesia tidak dapat apa-apa. Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI yang sekarang menjabat Komisaris Utama Telkomsel itu meminta, Indonesia untuk menciptakan ekonomi baru.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Wishnutama memaparkan, perekonomian digital Indonesia didominasi asing. Berdasarkan data, nyaris semua komponen ekonomi digital Indonesia dikuasai asing. Satu-satunya komponen ekonomi digital Indonesia yang didominasi lokal adalah sektor keuangan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Wishnutama melanjutkan, sekira 94 persen dari komponen ekonomi digital Indonesia 2022 yang mencapai Rp352 triliun, dikuasai oleh lokal. Di sektor mobilitas, lokal juga masih mampu menguasai 51 persen dari Rp53 triliun.

ADVERTISEMENTS

Penguasaan asing paling tinggi ada di sektor media dan iklan, menyisakan 35 persen dari Rp88 triliun untuk pengusaha lokal. Di sektor ecommerce, pangsa pasar lokal adalah 44 persen dari Rp877 triliun.

Berita Lainnya:
PDIP Temukan KPU Ubah Data Sirekap 753 Kali Sesudah Rekapitulasi Dinyatakan Selesai

Wishnutama menegaskan, selama ini banyak yang salah kaprah mengartikan data ekonomi digital. Pikirnya untung, ternyata malah buntung.

Dia mencontohkan, pertumbuhan jumlah kreator konten (content creator) yang selama ini jadi bahan andalan platform digital asing, untuk menggambarkan dampak bisnisnya ke perekonomian Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Kata Wishnutama, pertumbuhan kreator konten hanya dinikmati keuntungannya oleh pemilik platform asing seperti YouTube, TikTok. Para pemilik platform streaming dan media sosial itulah yang mendapat cuan banyak.

Sedangkan warganet Indonesia terutama yang jadi kreator konten, justru rugi. Pasalnya, potensi pendapatan iklan mereka justru makin menyusut seiring bertambahnya pesaing.

Berita Lainnya:
Usai Garang Saat Mengamuk di Kantor Leasing Tasikmalaya, Segerombolan Anggota Pemuda Pancasila Menciut Ditelanjangi Polisi

“Dia (pemilik platform media streaming) yang untung, pembaginya makin banyak. Sizenya tetep sama, digital adex [iklan digital] cuma segitu,” ujar Wishnutama.

Demikian pula sektor ecommerce. Menurut Wishnutama, size eonominya tetap. Pasalnya, para pegiat UMKM hanya memindahkan ekonominya dari offline ke online. Sehingga, tidak berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia.

Yang harus dilakukan pemerintah Indonesia kata Wishnutama, adalah mendorong lahirnya ekonomi baru, dengan memanfaatkan teknologi dan platform digital.

“(Jangan) yang mendapatkan manfaat malah asing padahal kesempatannya, terus ke depan, pertumbuhan ekonomi digital sangat eksponensial,” tegasnya.

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi