UPDATE

EDUKASI
EDUKASI

Prodi S3 Studi Islam UIN Ar-Raniry Bahas Tantangan Pengkajian Hadist di Era Digital

BANDA ACEH – Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh bersama Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) menggelar kuliah umum bertema “Pengkajian Hadist dan Isu Kontemporer dalam Era Digital”, di Ruang Multifungsi Pascasarjana, Jumat (28/11/2025).

Kegiatan tersebut menghadirkan dua akademisi Malaysia yang menyoroti transformasi kajian Hadist di tengah cepatnya perkembangan teknologi.

Pada sesi pertama, Prof Madya Dr Syed Najihuddin Syed Hassan memaparkan materi bertajuk “Cahaya Nabawi dalam Gelombang Digital: Peluang dan Cabaran”.

Ia menilai digitalisasi membuka ruang baru bagi penyebaran dan pembelajaran Hadist, namun juga menghadirkan risiko serius terkait otentikasi dan banjir informasi keagamaan yang tidak terverifikasi.

“Informasi semakin melimpah, tetapi kebijaksanaan semakin jarang,” ujarnya, merujuk pada pergeseran otoritas keilmuan yang kini kerap ditentukan algoritma media sosial alih-alih sanad atau proses verifikasi klasik.

Berita Lainnya:
Muji Mulia Raih Guru Besar Pemikiran Politik Islam Kontemporer

Akademisi Fakulti Pengajian Quran Dan Sunnah, Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) ini mengurai persoalan digital dari tiga lensa filsafat Islam yakni ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

Menurutnya, era digital membuat batas identitas kian kabur, kebenaran rentan ditentukan tren viral, sementara etika menjadi benteng terakhir untuk menjaga nilai keilmuan. Ia menegaskan pentingnya adab digital, memverifikasi sebelum membagikan, menjaga sidq, dan menahan diri dari menyebarkan fitnah.

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Pada sesi kedua, Nurul Izzatul Huda Mohamad Zainuzi, kandidat doktor USIM, memaparkan kajiannya tentang “Model Pengajian Islam Berasaskan Hadist” di sejumlah universitas negeri di Malaysia.

Penelitiannya menunjukkan bahwa transisi pembelajaran ke ruang digital belum sepenuhnya siap, mulai dari kompetensi teknologi dosen hingga ketiadaan platform yang benar-benar mendukung metodologi pengajaran Hadist.

Berita Lainnya:
BPOM Aceh Tingkatkan Keamanan Pangan Lewat Sanger Ureueng Aceh

Temuannya mencatat kebutuhan mendesak akan struktur pembelajaran yang lebih sistematis, kurasi sumber digital yang sahih, serta pedoman ICT khusus untuk kajian Hadist.

Melalui pendekatan Design and Development Research, Huda kemudian merumuskan model pembelajaran daring berstruktur yang menggabungkan tradisi tahammul al-hadith, model desain belajar ASSURE, dan teori UTAUT2 untuk mengukur penerimaan teknologi.

Sementara Ketua Program Doktor Studi Islam, Prof Dr Syamsul Rijal dalam sambutannya menekankan perlunya integrasi antara tradisi keilmuan Islam dengan inovasi teknologi agar kajian Hadist tetap relevan, kredibel, dan responsif terhadap perkembangan zaman.

Selain luring, kegiatan juga diikuti secara daring melalui Zoom untuk menjangkau mahasiswa dan peneliti dari berbagai daerah. []

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Reaksi

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.