UPDATE

NASIONAL
NASIONAL

Kelakuan Keji Bripka AS dan Suyitno saat Habisi Nyawa Mahasiswi UMM Faradila Terkuak dari Fakta Ini

BANDA ACEH  – Terungkap kelakuan keji Bripka Agus Saleman alias Bripka AS dan Suyitno saat membunuh mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Faradila Amalia Najwa alias FAN (21). 

Pelaku diduga mencekik  untuk menghilangkan nyawa Faradila. 

Hal ini diketahui dari bekas luka memar di leher korban saat jenazah ditemukan. 

Seperti diketahui, jasad mahasiswi UMM ini ditemukan di pinggir sungai dekat Jalan Raya Purwosari, Kauman, Wonorejo, Pasuruan, pada Selasa (16/12/2025). 

Anak bungsu dari tiga bersaudara itu, diduga dibunuh oleh kakak iparnya Bripka Agus yang berstatus Anggota Unit Intelkam Polsek Krucil Polres Probolinggo. 

Bripka Agus diduga kuat menjalankan aksi pembunuhan tersebut berkomplot dengan teman sejak semasa kecilnya bernama Suyitno. 

Bripka Agus ditangkap beberapa jam setelah penemuan jenazah korban. Sedangkan, Pelaku Suyitno ditangkap setelah tiga hari kabur, yakni pada Kamis (18/12/2025) malam. 

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast mengungkapkan penyebab tewasnya korban. 

“Informasi awal ada lebam dugaan dicekik. (Soal lokasi pasti) Masih kami terus dalami untuk kepastian TKP pembunuhannya ada di mana,” ujarnya seusai Apel Pasukan Operasi Lilin Semeru 2025 di Lapangan Mapolda Jatim, pada Jumat (19/12/2025). 

Mengenai peran secara spesifik antara Pelaku Bripka Agus yang berkomplot dengan Pelaku Suyitno dalam membunuh korban, Jules mengaku belum dapat menjelaskannya. 

Hanya saja ia memastikan bahwa kedua pelaku terlibat dalam tindak pidana menghilangkan nyawa korban atau pembunuhan. Termasuk membuang jenazah korban. 

“Informasi yang kami dapatkan yang jelas bahwa mereka bersama-sama melakukan dan mengetahui tindak pidana yang terjadi dan pada saat membuang mayat korban juga bersama-sama antara tersangka AS dan SY,” katanya. 

“Sampai sekarang kami masih mendalami terkait dengan motif daripada tersangka AS maupun SY. Namun yang pasti keduanya secara bersama-sama melakukan pembunuhan dengan sengaja,” pungkasnya. 

Diduga Ingin Menguasai Harta Korban

Dugaan motif pembunuhan korban FAN yang dilakukan oleh anggota Polsek Krucil Bripka AS ditengarai karena ingin menguasai harta korban. 

Berita Lainnya:
Pembicaraan Prabowo-Sjafrie Bocor ke Publik, Pengamat: Sangat Berbahaya dan Diduga Ada Pengkhianat

Bripka AS sendiri merupakan kakak ipar dari korban yang memang hubungan keduanya di mata keluarga korban sama sekali tidak harmonis. Begitu pun juga antara terduga pelaku dengan kakak sulung korban.

FAN sendiri merupakan anak bungsu dari Pasangan Suami Istri (Pasutri) Ramlan (60) dan Siti (52). 

Sedangkan kakak sulung korban bernama Yanu (36) dan kakak kedua korban bernama Husna (34) atau istri dari Bripka AS.

Saat ditemui wartawan Tribunjatim Network di rumah duka, ayahanda korban, Ramlan mengatakan, jika hubungan anak sulung dan anak bungsunya dengan Bripka AS yang merupakan menantunya memang sudah lama tidak harmonis.

Terakhir berkomunikasi dengan korban, menurut Ramlan, itu 3 hari sebelumnya atau pada tanggal 14 Desember 2025 yang saat itu korban meminta untuk diisikan token listrik. Karena saat itu, korban berada di Malang.

“Sebelum anak saya ditemukan meninggal dunia, dari CCTV kos nya itu terlihat dijemput oleh ojol. Kemudian tahunya kalau anak saya meninggal dunia keluarga dihubungi Polres Pasuruan setelah identitasnya diketahui dari sidik jari,” kata Ramlan, Rabu (17/12/2025).

Setelah mengetahui jika anak bungsunya ditemukan meninggal dunia dan berada di RS Bhayangkara Watukosek, Ramlan lantas menyuruh dua orang sopir pribadinya dan Bripka AS yang saat itu sedang berada di rumahnya sendiri di Kecamatan Kraksaan.

“Sepeda motor anak saya dan helmnya itu tetap ada di kos nya dan anak saya sudah semester 3. Kalau dugaan keluarga karena memang ingin menguasai harta, mengingat anak saya ini kayak bendahara keluarga,” pungkasnya.

Tetangga Sebut Suyit Diiming-imingi

Ditangkapnya Suyit yang merupakan warga Blok Duren, Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo membuat warga dan tetangganya kaget. 

Pasalnya, Suyit dikenal tak pernah neko-neko dan tidak pernah terlibat masalah hukum sebelumnya. 

“Tidak ada yang menyangka pas dengan kabar kalau pelaku kedua ini dia (Suyit). Di sini memang dikenal orang biasa, kemungkinan kalau terlibat ya pasti karena diiming-imingi sama pelaku utama (Bripka AS),” kata Muhammad Azwar.

Berita Lainnya:
Rizal Fadillah: UGM Sekuat Tenaga Melindungi Jokowi

Azwar yang merupakan tetangga Suyit menyebut, jika keseharian Suyit hanya bekerja serabutan, semua kerjaan pasti diambil, mulai dari bertani, jual durian, hingga jadi hansip dan sopir.

“Perekonomiannya juga menengah ke bawah, kasihan pokoknya. Banyak yang tidak menyangka, apalagi dia punya anak dua dan satunya masih kecil,” ujar Azwar.

“Kalau dari informasi warga desa, Suyit ini memang akrab sama dia (Bripka AS). Akrabnya itu karena gara-gara bisnis pupuk,” pungkasnya.

Informasi lain menyebut, keterlibatan Suyit dalam pembunuhan ini karena diajak Bripka AS.

Hal ini beralasan karena antara Suyit dan Bripka AS adalah teman sejak kecil.  

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJatim.com, Pelaku Suyitno pernah bekerja membantu kedua orangtua Bripka Agus Saleman berjualan durian. 

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast mengakui kedua pelaku memiliki hubungan sebagai teman sejak semasa kecil. 

Sehingga, tak menampik bahwa keduanya diduga berkomplot untuk menjalankan aksi tindak pidana tersebut. 

“Jadi kalau hubungan informasi sementara ini yang didapatkan dari penyidik bahwa mereka sudah berteman sejak kecil,” ujarnya seusai Apel Pasukan Operasi Lilin Semeru 2025 di Lapangan Mapolda Jatim, pada Jumat (19/12/2025). 

Mengenai peran secara spesifik, Jules mengaku belum dapat menjelaskannya.

Hanya saja ia memastikan bahwa kedua pelaku terlibat dalam tindak pidana menghilangkan nyawa korban atau pembunuhan. Termasuk membuang jenazah korban. 

“Informasi yang kami dapatkan yang jelas bahwa mereka bersama-sama melakukan dan mengetahui tindak pidana yang terjadi dan pada saat membuang mayat korban juga bersama-sama antara tersangka AS dan SY,” katanya. 

“Sampai sekarang kami masih mendalami terkait dengan motif daripada tersangka AS maupun SY. Namun yang pasti keduanya secara bersama-sama melakukan pembunuhan dengan sengaja,” pungkasnya

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Reaksi

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.