更新

亚齐
亚齐

Program JKN Jadi Andalan Erna Saat Keluarga Sakit

MEULABOH – Kondisi kesehatan seluruh anggota keluarganya merupakan hal yang utama bagi Erna Susilawati (38). Dengan adanya JKN serta tersedianya Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang begitu dekat dengan Erna.

Hal ini sudah cukup baginya dalam menjaga kondisi kesehatan seluruh anggota keluarganya.

“Alhamdulilah selama ini sakit saya hanya sakit yang ringan ringan aja, jadi cukup berobat ke Puskesmas. Mudah-mudahan jangan sampai sakit yang berat-berat jadi tidak perlu ke rumah sakit,” tutur Erna, Selasa (04/11/25).

Secara rutin, saat ini Erna memeriksakan kondisi kesehatan anak-anaknya melalui posyandu. Bahkan pada saat kehamilan anaknya yang keempat, Erna lebih memilih memeriksakan kesehatannya pada bidan dan Puskesmas secara rutin melalui pemeriksaan kehamilan Antenatal Care (ANC).

Melalui ANC, Erna mengetahui secara dini bahwa kondisi kehamilannya pada saat kehamilan anak keempat mengalami komplikasi. Selama kehamilan, Erna telah memperoleh ANC sebanyak enam kali pada saat kehamilannya.

“Waktu periksa kehamilan memasuki usia sembilan bulan, mendekati mau melahirkan, di cek HB, ternyata terdeteksi bahwa HB Saya itu rendah, sehingga disarankan oleh Puskesmas untuk proses bersalin di rumah sakit,” ucap Erna.

Erna menyampaikan bahwa dirinya sangat merasakan manfaat pemeriksaan kehamilan ANC bagi ibu hamil. Selain dapat mendeteksi secara dini jika terjadi komplikasi seperti yang dialami oleh Erna.

Ⓒ 上述照片的版权归属实际归属于照片所有者。
其他新闻:
Bea Cukai Lhokseumawe Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Ujung Pacu

Melalui ANC akan dapat terpantau secara berkala kondisi ibu hamil dan janinnya, adanya edukasi dan konseling, mengurangi risiko bayi baru lahir dengan kondisi berat badan rendah atau prematur.

Idealnya pemeriksaan kesehatan ANC dilakukan sebanyak enam kali bagi ibu hamil, dengan jadwal di trimester satu sebanyak satu kali, trimester kedua sebanyak dua kali dan di trimester ketiga sebanyak tiga kali.

Melalui pemeriksaan ANC yang rutin dilakukan oleh Erna, hasilnya tercatat secara berkala kondisi kehamilannya melalui buku pemantauan KIA atau yang lebih dikenal buku pink. Erna menyampaikan bahwa proses bersalinnya di RSUD Cut Nyak Dhien berjalan dengan lancar dan baik.

“Pada saat ANC, saya juga mengetahui hasil dari tes pemeriksaan urin, haemoglobin (HB), berat badan serta ultrasonografi (USG) untuk melihat kondisi bayi pada saat itu. Semua tercatat di buku pink baik pada saat saya hamil, sampai dengan anak saya sudah berusia tujuh bulan.

Setelah di rujuk serta disarankan dari bidan dan Puskesmas, saya akhirnya melahirkan di rumah sakit, padahal saat itu udah khawatir juga tapi alhamdulillah Ketika melahirkan di rumah sakit, saya masih bisa melahirkan secara normal, tidak perlu dioperasi,” ungkap Erna.

其他新闻:
Kodam IM Kebut Pembangunan Jembatan Bailey di Wilayah Terdampak Banjir 

Bagi Erna, memercayakan pengobatan dengan memanfaatkan pelayanan pada Puskesmas, dikarenakan kedekatan jarak lokasi fasilitas kesehatan yang lebih dekat dengan tempatnya. Apalagi dengan disediakannya posyandu pada desa tempat tinggalnya semakin menjadi pilihan utama bagi Erna dalam menjaga kesehatan seluruh anggota keluarganya.

“Ketika anak saya demam, batuk pilek, sudah cukup dengan dapat obat dari Puskesmas, anak anak sudah bisa langsung sembuh, begitu juga ketika ketahuan HB rendah, baru saat itulah saya memanfaatkan pengobatan di rumah sakit, selama ini buat saya sudah lebih aman dan nyaman berobat di Puskesmas ataupun bidan saja,” ungkap Erna.

Besar harapan Erna kepada Program JKN yang telah berjalan saat ini, agar manfaat pelayanan yang ada di Puskesmas saat ini bisa semakin lebih baik lagi di masa mendatang.

“Saat ini udah cukup puas buat saya, namun jika di Puskesmas bisa lebih banyak lagi pelayanan yang diberikan tanpa harus ke rumah sakit, pasti lebih baik,” harap Erna.[]

Editor : Biro Meulaboh.

反应

其他新闻

显示更多 正在加载...未找到其他新闻/文章。.