Pertumpahan Darah di Tepi Barat Meningkat Tajam

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Kekerasan meningkat tajam setelah serangan-serangan warga Arab di Israel.

ADVERTISEMENTS

YERUSALEM — Tentara Israel membunuh dua orang perempuan pada Ahad (10/4/2022) kemarin, satu diantaranya berlari ke arah tentara dan menikam seorang tentara. Senin (10/4/2022) pejabat keamanan Israel kematian dua perempuan itu terjadi di dua insiden yang terpisah di Tepi Barat.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Kekerasan meningkat tajam setelah serangan-serangan warga Arab di Israel. Kementerian Kesehatan Palestina seorang pria Palestina dibunuh tentara Israel dalam serangan yang penduduk setempat sebut konfrontasi pelemparan batu di Kota Bethlehem, Tepi Barat.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Militer Israel mengatakan tentaranya menembak seorang warga Palestina yang melemparkan bom molotov ke kendaraan Israel. Pertumpahan darah terjadi di awal bulan Ramadhan yang tahun lalu kekerasan di periode yang sama memicu perang 11 hari di Gaza pada bulan Mei.

ADVERTISEMENTS

Di Bethlehem tidak ada senjata yang ditemukan di jenazah perempuan Palestina yang ditembak hingga tewas setelah ia mengabaikan peringatan tentara. Militer Israel mengatakan perempuan itu terus berlari ke arah tentara meski sudah diberi tembakan peringatan. Israel mengatakan akan memulai penyelidikan.

ADVERTISEMENTS

Beberapa jam kemudian seorang perempuan Palestina bersenjata ditembak hingga tewas setelah sedikit melukai paramiliter perbatasan di Hebron, di luar Masjid Ibrahim. Pasukan Israel meningkatkan kewaspadaan setelah serangan tiga orang warga minoritas Arab di Israel dan dua orang Palestina di tepi Barat yang menewaskan 14 orang di Israel bulan Maret lalu.

ADVERTISEMENTS

Sejak bulan Januari lebih dari 20 orang Palestina yang sebagian besar anggota milisi bersenjata dibunuh tentara Israel. Palestina melaporkan kekerasan pemukim Israel di Tepi Barat meningkat tajam.

ADVETISEMENTS

Seorang pejabat senior Palestina, Hussein al-Sheik mengatakan eskalasi kekerasan meningkat tajam karena perluasan pemukiman Israel di tanah warga Palestina dan kunjungan ekstrim kanan Israel ke Masjid al-Aqsa. Perdana Menteri Israel mengatakan penyerang Arab “mencoba menghancurkan kami” dan “digerakan kebencian pada Yahudi dan Negara Israel.”

Pasukan Israel menggelar serbuan di dalam dan sekitar Kota Jenin, Tepi Barat, yang merupakan markas milisi bersenjata. Mereka mencoba menahan apa yang Bennett sebut sebagai “gelombang baru terorisme.”

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version