Kuartal I 2022, BRI Salurkan Kredit Melonjak jadi Rp 1.075,93 Triliun

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Penyaluran kredit ke semua segmen UMKM menjadi penopang utama pertumbuhan kredit BRI

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyalurkan kredit secara grup sebesar Rp 1.075,93 triliun pada kuartal I 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 7,43 persen secara tahunan.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit industri perbankan nasional sebesar 6,65 persen. “Penyaluran kredit kepada seluruh segmen UMKM tercatat tumbuh positif dengan penopang utama, yakni segmen mikro tumbuh 13,55 persen, segmen konsumer tumbuh 4,56 persen, serta segmen kecil dan menengah tumbuh 3,96 persen,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (25/4/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Kemudian segmen kredit mikro sebesar Rp 506,74 triliun, kredit kecil dan menengah sebesar Rp 243,69 triliun, kredit korporasi sebesar Rp 172,64 triliun, dan kredit konsumer sebesar Rp 152,86 triliun.

ADVERTISEMENTS


Secara umum, portofolio kredit UMKM tumbuh 9,24 persen yoy, dari sebelumnya Rp 826,85 triliun pada kuartal I 2021 menjadi Rp 903,29 triliun pada kuartal I 2022. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan dengan total kredit meningkat menjadi 83,95 persen.

ADVERTISEMENTS


“Porsi kredit BRI Group kepada UMKM mencapai 83,95 persen,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS


Sunarso melanjutkan penyaluran kredit UMKM tumbuh mendekati double digit merupakan sinyal kuat bahwa saat ini pelaku UMKM sudah mulai bangkit dan beraktivitas secara normal.“Terkait dengan hal itu, BRI menilai kebijakan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate 3,5 persen sangat tepat sebagai upaya untuk melanjutkan momentum pertumbuhan ekonomi serta menjaga inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah,” ucapnya.

ADVETISEMENTS


Dari sisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 tersisa Rp 144,27 triliun pada akhir kuartal I 2022. Adapun realisasi ini turun sebesar Rp 103,75 triliun apabila dibandingkan dengan total akumulasi restrukturisasi sebesar Rp 248,02 triliun.


Penurunan restrukturisasi kredit secara gradual tersebut membuat kualitas penyaluran kredit tetap terjaga dengan rasio Non Performing Loan (NPL) BRI sebesar 3,09 persen pada kuartal I 2022.


“Angka ini tercatat menurun apabila dibandingkan dengan NPL pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 3,30 persen,” ucapnya.


Menurutnya perseroan juga menyediakan pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi risiko dengan NPL Coverage sebesar 276,0 persen yang juga meningkat dibandingkan dengan posisi pada kuartal I 2021 sebesar 231,17 persen.


“Alasan BRI menyiapkan pencadangan yang sangat memadai tersebut dilakukan untuk mengantisipasi risiko ketidakpastian kondisi perekonomian ke depan, karena adanya perang Rusia – Ukraina, inflasi, serta potensi kenaikan suku bunga yang akan terus dilanjutkan oleh The Fed,” ucapnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version