Berpartisipasi dalam konferensi internasional Visi untuk Masa Depan: Transisi ke Pertanian Digital, yang diadakan di ibu kota Azerbaijan, Baku, melalui konferensi video, Kirisci berbicara tentang tantangan global terhadap ketahanan pangan, peluang, serta upaya Turki dalam hal ini.
Acara ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk berbagi pengalaman global, visi dan perkembangan transformasi pertanian dan pedesaan digital.
“Peningkatan tekanan terhadap sumber daya alam untuk produksi, serta kebutuhan investasi yang lebih besar dalam inovasi dan digitalisasi menjadi tantangan utama bagi kita semua,” ujar dia.
Kirisci mengatakan integrasi teknologi informasi dan komunikasi adalah kunci untuk pertanian berkelanjutan “berbiaya rendah, efisiensi tinggi”.
Menyatakan rasa senangnya atas kerjasama Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) dengan Turki, dia mengatakan kedua pihak bermitra di berbagai bidang, termasuk pertanian, keanekaragaman peternakan, kehutanan, dan perubahan iklim.
Turki menuju digitalisasi pertanian
Menteri Turki itu menyoroti proyek-proyek negaranya untuk digitalisasi pertanian seperti Strategi E-Pertanian Nasional yang diprakarsai bekerja sama dengan FAO, dan Pasar Pertanian Digital (DITAP) untuk meningkatkan peluang pemasaran baik bagi petani kecil maupun pemain besar di industri.
“Dengan adanya portal Akademi Pertanian dan Kehutanan, kami mendukung para petani dengan informasi terkini dan video tutorial berbagai topik,” kata Kirisci sambil menambahkan peluncuran tersebut dilakukan pasca pandemi Covid-19.
Menteri Turki mengatakan portal internet pertanian negara itu berisi hampir 140 layanan publik, yang dapat diakses melalui internet, tanpa mengunjungi direktorat provinsi dan kabupaten.
Peringatan dini, sistem pelacakan
Kirisci juga menyebutkan proyek-proyek inovatif lainnya yang dimaksudkan untuk memudahkan kehidupan sehari-hari petani, seperti sistem peringatan dini untuk membantu mempersiapkan perubahan iklim, kerawanan pangan; serta sistem pelacakan hewan, dan prototipe traktor listrik ramah lingkungan.
Sumber: Republika