IHSG Diproyeksi Melemah Hari Ini, Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Sejumlah saham pilihan analis diantaranya BBCA, UNVR, MEDC, ADRO dan BUKA.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diproyeksikan kembali melemah. Meski demikian, beberapa saham seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Medco Energi International Tbk (MEDC) layak dicermati hari ini, Selasa (10/5/2022). 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, secara teknikal indeks berpeluang mengalami koreksi lanjutan selama di bawah 7.034, dari inidaktor technical bearish dan closing di bawah 50 day MA. 

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


“IHSG gagal bertahan di atas 7.090, menunjukkan tren berbalik bearish, candle bearish kicking, MACD weak bullish, stochastic bearish, closing di bawah 7.034 (50-day MA) & dominan sell power,” ujar Andri dalam risetnya, Selasa (10/5/2022).

ADVERTISEMENTS


Andri mengatakan, investor dapat mencermati saham BBCA dengan rekomendasi buy on weakness dengan target harga pada level 4.680-4.800 dan stop loss pada level 4.190. UNVR mendapat rekomendasi trading buy dengan target 4.080-4.100 stop loss di bawah 3.920. Saham MEDC juga mendapat rekomendasi trading buy dengan target 565-570 dan stop loss di bawah 515.

ADVERTISEMENTS


Sejalan dengan IHSG, menurut Andri, bursa Asia Pasifik juga berpotensi untuk melanjutkan pelemahannya hari ini. Pergerakan tersebut mengikuti sentimen negatif yang signifikan dari bursa Amerika Serikat semalam. 

ADVERTISEMENTS


Sebagai informasi, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah signifikan 1,99 persen diikuti S&P 500 yang terkoreksi tajam 3,20 persen. Sementara indeks Nasdaq Composite mencatat penurunan yang lebih dalam sebesar 4,29 persen. 

ADVETISEMENTS


“Pelemahan yang sangat signifikan kemarin dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap kemampuan the Fed dalam menangani inflasi di tengah gangguan rantai pasokan (supply chain), sehubungan dengan perang di Ukraina dan lockdown di China,” jelas Andri. 


Analis BRI Danareksa Sekuritas, Helmy Kristanto, mengatakan volatilitas yang terjadi di pasar belakangan ini berpotensi menawarkan peluang. Pasalnya, Helmy melihat pasar saham Indonesia masih tetap menarik. 


“Terutama didukung posisi perusahaan Indonesia yang dalam fase pertumbuhan serta pembukaan kembali ekonomi yang akan mengarah pada peningkatan kinerja tahun ini,” kata Helmy. 


Beberapa sektor yang menjadi pilihan BRI Danareksa Sekuritas antara lain bank, konsumen, properti, dan ritel. Sektor-sektor itu disebut akan mendapat keuntungan dari momentum pertumbuhan ekonomi. Adapun sejumlah saham yang menjadi andalan di antaranya ADRO, ASSA, BBTN, BUKA, DOID, EXCL, JSMR, MAPI, MDKA, MYOR dan PWON.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version