AS Khawatirkan Penemuan Kasus Cacar Monyet di Sejumlah Negara

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Biden mengaku khawatir perkembangan penemuan kasus cacar monyet di sejumlah negara

ADVERTISEMENTS

SEOUL — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku mengkhawatirkan perkembangan penemuan kasus cacar monyet di sejumlah negara. Biden mengungkapkan telah menjalin diskusi dengan penasihat-penasihatnya tentang virus tersebut.

ADVERTISEMENTS

“Kami sedang bekerja keras untuk mencari tahu apa yang kami lakukan dan vaksin apa yang mungkin tersedia untuk (penyakit) itu,” kata Biden sebelum bertolak dari Seoul, Korea Selatan (Korsel) menuju Tokyo, Jepang, Ahad (22/5/2022), dilaporkan Bloomberg.

Menurut Biden, penemuan puluhan kasus cacar monyet di sejumlah negara harus menjadi perhatian. Sebab jika penyakit itu menyebar, akan ada dampak yang harus dipikul. “Ini adalah sesuatu yang semua orang harus khawatirkan,” ucapnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi akan ada lebih banyak kasus cacar monyet muncul di negara-negara yang biasanya tak menemukan penyakit tersebut. Sejauh ini, sudah terdapat 92 kasus terkonfirmasi dan 28 kasus dugaan cacar monyet di 12 negara anggota WHO yang tidak endemik virus terkait.

ADVERTISEMENTS

“Informasi yang tersedia menunjukkan bahwa penularan dari manusia ke manusia terjadi di antara orang-orang yang melakukan kontak fisik dekat dengan kasus-kasus yang menunjukkan gejala,” kata WHO dalam sebuah pernyataan, Ahad.

ADVERTISEMENTS

Epidemiolog WHO David Heymann mengungkapkan, penemuan puluhan kasus cacar monyet di sejumlah negara yang tidak endemik virus tersebut merupakan hal tak biasa. Kendati demikian, dia yakin, cacar monyet tidak akan berubah menjadi pandemi berikutnya.

“Ini tidak akan menjadi pandemi seperti yang kita ketahui pandemi, tapi tentu saja mungkin penyakit ini telah menyebar di berbagai belahan dunia dan kami baru mulai mengidentifikasinya,” kata Heymann kepada PA News Agency.

ADVERTISEMENTS

Dia pun yakin, cacar monyet tidak menular lewat udara. “Jadi ini bukan infeksi pernapasan seperti SARS-Cov-2 (penyebab Covid-19). Jadi tidak akan menyebar dengan cara yang sama,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS

Mantan asisten direktur jenderal WHO untuk keamanan kesehatan dan lingkungan itu menjelaskan, cacar monyet menular melalui kontak dekat.


“Jika terjadi kontak dekat, kontak fisik, ada kemungkinan virus menyebar dari lesi pada satu orang ke orang lain dan bisa masuk melalui luka di kulit atau melalui selaput lendir. Virus ini tidak menular dengan mudah. Ini adalah penyakit yang cukup langka yang sekarang menjadi lebih umum,” kata Heymann.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version