Prancis Ingin Ukraina Menangkan Perang Lawan Rusia 

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Pemerintah Prancis enggan memberikan konsesi kepada Rusia.

ADVERTISEMENTS

 PARIS — Pemerintah Prancis enggan memberikan konsesi kepada Rusia. Paris ingin Ukraina memenangkan perang melawan Moskow dan integritas teritorialnya dipulihkan.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


“Seperti yang dikatakan Presiden (Prancis Emmanuel Macron), kami menginginkan kemenangan Ukraina. Kami ingin integritas teritorial Ukraina dipulihkan,” kata seorang pejabat di istana kepresidenan Prancis, Jumat (10/6/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Emmanuel Macron diketahui telah dikritik Ukraina dan sekutu Prancis lainnya di Eropa Timur karena komentarnya yang menyebut sangat penting untuk tidak mempermalukan Presiden Rusia Vladimir Putin. Sebab menurutnya hal itu akan mempermudah proses perdamaian antara Ukraina dan Rusia.

ADVERTISEMENTS


Namun pejabat kepresidenan Prancis menekankan, mereka tidak akan memberikan konsesi terhadap Putin atau Rusia. “Tidak ada semangat konsesi terhadap Putin atau Rusia dalam apa yang dikatakan Presiden (Macron). Ketika dia berbicara kepadanya (Putin) langsung, itu bukan kompromi, tapi untuk menyampaikan bagaimana kami melihat hal-hal,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS


Sebelumnya Macron menyarankan agar Rusia tidak dipermalukan. Menurutnya, hal itu penting agar saat pertempuran di Ukraina berakhir, solusi diplomatik dapat ditemukan. “Kita tidak boleh mempermalukan Rusia sehingga pada hari ketika pertempuran berakhir, kita dapat membangun jalan keluar melalui cara-cara diplomatik,” kata Macron dalam sebuah wawancara dengan surat kabar regional yang diterbitkan pada 4 Juni lalu.

ADVERTISEMENTS


Macron pun menyiratkan bahwa Prancis akan melanjutkan perannya sebagai penengah antara Rusia dan Ukraina. “Saya yakin bahwa peran Prancis adalah menjadi kekuatan penengah,” ucapnya.

ADVETISEMENTS


Dalam wawancara itu, Macron mengaku telah menyampaikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa dia mengambil keputusan keliru menyerang Ukraina. “Saya pikir, dan saya mengatakan kepadanya, bahwa dia membuat kesalahan bersejarah dan mendasar bagi rakyatnya, untuk dirinya sendiri dan untuk sejarah,” ujarnya.


Macron telah beberapa kali melakukan pembicaraan dengan Putin sejak Rusia melancarkan agresi ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Macron berusaha mendorong Moskow dan Kiev memulai negosiasi yang kredibel untuk menyepakati gencatan senjata.


Prancis telah mendukung Ukraina secara militer dan finansial. Namun sampai sekarang, Macron belum pernah berkunjung ke Kiev untuk menawarkan dukungan politik simbolis seperti para pemimpin Uni Eropa lainnya. Padahal Pemerintah Ukraina mengharapkan Macron turut berpartisipasi memberikan dukungan kepada mereka. Kendati demikian, Macron tak mengesampingkan untuk berkunjung ke sana. 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version