Sabtu, 27/04/2024 - 04:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Prancis Ingin Ukraina Menangkan Perang Lawan Rusia 

ADVERTISEMENTS

Pemerintah Prancis enggan memberikan konsesi kepada Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 PARIS — Pemerintah Prancis enggan memberikan konsesi kepada Rusia. Paris ingin Ukraina memenangkan perang melawan Moskow dan integritas teritorialnya dipulihkan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Seperti yang dikatakan Presiden (Prancis Emmanuel Macron), kami menginginkan kemenangan Ukraina. Kami ingin integritas teritorial Ukraina dipulihkan,” kata seorang pejabat di istana kepresidenan Prancis, Jumat (10/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Emmanuel Macron diketahui telah dikritik Ukraina dan sekutu Prancis lainnya di Eropa Timur karena komentarnya yang menyebut sangat penting untuk tidak mempermalukan Presiden Rusia Vladimir Putin. Sebab menurutnya hal itu akan mempermudah proses perdamaian antara Ukraina dan Rusia.

ADVERTISEMENTS


Namun pejabat kepresidenan Prancis menekankan, mereka tidak akan memberikan konsesi terhadap Putin atau Rusia. “Tidak ada semangat konsesi terhadap Putin atau Rusia dalam apa yang dikatakan Presiden (Macron). Ketika dia berbicara kepadanya (Putin) langsung, itu bukan kompromi, tapi untuk menyampaikan bagaimana kami melihat hal-hal,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Polandia Kirim Tentara ke Prancis untuk Bantu Amankan Olimpiade Paris


Sebelumnya Macron menyarankan agar Rusia tidak dipermalukan. Menurutnya, hal itu penting agar saat pertempuran di Ukraina berakhir, solusi diplomatik dapat ditemukan. “Kita tidak boleh mempermalukan Rusia sehingga pada hari ketika pertempuran berakhir, kita dapat membangun jalan keluar melalui cara-cara diplomatik,” kata Macron dalam sebuah wawancara dengan surat kabar regional yang diterbitkan pada 4 Juni lalu.


Macron pun menyiratkan bahwa Prancis akan melanjutkan perannya sebagai penengah antara Rusia dan Ukraina. “Saya yakin bahwa peran Prancis adalah menjadi kekuatan penengah,” ucapnya.


Dalam wawancara itu, Macron mengaku telah menyampaikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa dia mengambil keputusan keliru menyerang Ukraina. “Saya pikir, dan saya mengatakan kepadanya, bahwa dia membuat kesalahan bersejarah dan mendasar bagi rakyatnya, untuk dirinya sendiri dan untuk sejarah,” ujarnya.

Berita Lainnya:
China-Indonesia Sepakati Solusi Dua Negara untuk Palestina


Macron telah beberapa kali melakukan pembicaraan dengan Putin sejak Rusia melancarkan agresi ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Macron berusaha mendorong Moskow dan Kiev memulai negosiasi yang kredibel untuk menyepakati gencatan senjata.


Prancis telah mendukung Ukraina secara militer dan finansial. Namun sampai sekarang, Macron belum pernah berkunjung ke Kiev untuk menawarkan dukungan politik simbolis seperti para pemimpin Uni Eropa lainnya. Padahal Pemerintah Ukraina mengharapkan Macron turut berpartisipasi memberikan dukungan kepada mereka. Kendati demikian, Macron tak mengesampingkan untuk berkunjung ke sana. 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi