Selasa, 07/05/2024 - 02:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Xi Jinping: China dan AS Harus Jadi Mitra, Bukan Saingan

ADVERTISEMENTS

BEIJING — Presiden China Xi Jinping menyebut hubungan negaranya dengan Amerika Serikat (AS) seharusnya menjadi mitra, dan bukan sebagai saingan. “Selama 45 tahun terakhir, hubungan China-AS telah melewati masa-masa sulit, dan hubungan ini memiliki sejumlah pelajaran penting: China dan AS harus menjadi mitra, bukan saingan,” kata Presiden Xi Jinping dalam keterangan tertulis, di Beijing, Jumat, (26/4/2024). 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Presiden Xi Jinping melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Balai Besar Rakyat di Beijing, pada Jumat. “Tahun ini menandai peringatan 45 tahun hubungan diplomatik antara China dan AS. China dan AS harus saling membantu untuk sukses dari pada saling menyakiti, mencari titik temu dan menjaga perbedaan dari pada terlibat dalam persaingan yang kejam dan menghormati pernyataan yang diikuti dengan tindakan, dari pada mengatakan satu hal tetapi melakukan yang sebaliknya,” ungkap Xi. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Presiden Xi juga mengusulkan sikap saling menghormati, hidup berdampingan secara damai dan kerja sama yang saling menguntungkan sebagai tiga prinsip utama. “Saat ini, perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya sedang berlangsung dan situasi internasional berubah-ubah serta bergejolak. Kedua negara maupun komunitas internasional mempunyai keinginan sama untuk melihat China dan AS. memperkuat dialog, mengelola perbedaan, dan memajukan kerja sama,” papar Xi. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Menlu Iran Resmikan Konsulat Baru di Suriah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ia menyebut telah berkali-kali mengatakan bahwa satu bumi cukup besar untuk mengakomodasi pembangunan bersama dan kemakmuran China dan AS. “China senang melihat Amerika yang percaya diri, terbuka, sejahtera, dan berkembang. Kami berharap AS juga dapat melihat perkembangan China secara positif,” ucap Presiden Xi.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Hal tersebut, menurut Presiden Xi adalah persoalan mendasar yang harus diatasi. “Seperti halnya kancing pertama kemeja yang harus dirapikan, maka persoalan mendasar itu perlu dibereskan agar hubungan China-AS bisa saling menguntungkan, stabil dan bergerak maju,” ujar Presiden Xi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menurutnya, saat ia bertemu dengan Presiden Biden di San Francisco tahun lalu, mereka meluncurkan visi San Francisco yang berorientasi pada masa depan. “Dalam beberapa bulan terakhir, kedua tim telah menjaga komunikasi di berbagai bidang dan mencapai beberapa kemajuan yang baik. Namun masih ada permasalahan yang harus diatasi dan memerlukan upaya lebih lanjut. Kunjungan Anda kali ini telah disepakati antara Presiden Biden dan saya melalui panggilan telepon beberapa minggu lalu. Saya harap Anda akan menganggapnya produktif,” kata Presiden Xi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Hadapi Banyak Tantangan, AS Tekankan Pentingnya Jaga Stabilitas

Hubungan kedua negara diketahui memanas khususnya setelah Senat AS pada Selasa (23/4/2024) malam meloloskan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok di AS bila pemilik media sosial tersebut, perusahaan teknologi China, ByteDance, tidak menjual sebagian sahamnya (divestasi) ke pihak di luar China selama 9-12 bulan sejak UU disahkan. Presiden AS Joe Biden mengatakan ia akan menandatangani pengesahan dokumen tersebut menjadi undang-undang pada Rabu (24/4/2024).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Politikus AS menilai TikTok sebagai ancaman bagi keamanan nasional karena dimiliki oleh ByteDance asal China sehingga khawatir data penggunanya di AS yang mencapai 170 juta orang akan diberikan kepada pemerintah China. Jika TikTok gagal melakukan divestasi hingga April 2025 maka kios aplikasi yang dioperasikan oleh Apple, Google dan layanan lain secara resmi tidak boleh menawarkan TikTok atau menyediakan layanan “hosting web” untuk TikTok.

UU tersebut juga diketahui memberikan wewenang kepada presiden untuk menetapkan aplikasi lain sebagai ancaman keamanan nasional jika aplikasi tersebut berada di bawah kendali negara yang dianggap bermusuhan dengan AS.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi