BNPB: Ratusan Rumah Terdampak Banjir di Musi Banyuasin

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Hingga Rabu, ketinggian air di jalanan masih 50 cm sementara permukiman 30 cm

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau banjir yang melanda wilayah pemukiman warga di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan, pada Selasa (14/6/2022). Peristiwa ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Sake sekitar pukul 07.20 Wib yang melanda Desa Rantau Sialang di Kecamatan Sungai Keruh.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan peristiwa banjir ini menyebabkan ratusan rumah tergenang banjir. Namun warga terdampak banjir tak mengungsi.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Laporan sementara tercatat, sedikitnya 302 rumah warga terdampak dengan ketinggian air antara 30-50 sentimeter. Para warga memilih bertahan dan tidak mengungsi,” kata Abdul dalam keterangan pers yang diterima Republika pada Rabu (15/6/2022).

ADVERTISEMENTS

BNPB menyebut sarana dan prasana pendukung seperti komunikasi dan penerangan dilaporkan tidak ikut terdampak banjir. BPBD Kabupaten Musi Banyuasin sudah melakukan percepatan penanganan darurat diantaranya berkoordinasi dengan lintas intansi terkait guna melakukan pendataan, pemantauan di lokasi dan evakuasi apabila dibutuhkan.

ADVERTISEMENTS

“Kondisi hari ini (Rabu) dilaporkan ketinggian banjir masih menggenangi akses jalan sekitar 50 sentimeter (cm). Sedangkan untuk ketinggian air dipemukiman warga sekitar 30 sentimeter,” ujar Abdul.

ADVERTISEMENTS

BNPB menjamin perkembangan kondisi ini akan terus dilakukan pemantauan secara berkala berkoordinasi dengan pemerintah setempat. BPBD Kabupaten Musi Banyuasin menghimbau warga untuk selalu waspada potensi peningkatan debit air sungai.

ADVETISEMENTS

“Terlebih prakiraan cuaca BMKG untuk wilayah Musi Banyuasin untuk hari ini (Rabu) berpotensi hujan ringan pada sore dan malam hari,” ucap Abdul.

Menyikapi prakiraan cuaca dari BMKG, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi. “Salah satunya dengan melakukan pembersihan saluran drainase secara berkala untuk memastikan debit air dapat tertampung, khususnya jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan duras panjang atau lebih dari satu jam,” imbau Abdul.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version