Covid-19 Terkendali karena Vaksinasi, Epidemiolog: Segera Vaksinasi Anak-Anak

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Epidemiolog sebut segera kejar vaksinasi Covid-19 kelompok anak 12-17 tahun.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengingatkan, anak-anak Indonesia masih bisa tertular Covid-19. Kelompok usia 12 hingga 17 tahun diharapkan segera mendapatkan vaksin Covid-19 karena terbukti bisa melindungi dari keparahan kasus.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Kalau sudah ada proteksinya, kenapa tidak dimanfaatkan vaksinasinya. Karena kalau sudah terpapar, kemudian yang rugi adalah diri sendiri dan akhirnya menderita,” ujar Dicky, Kamis (16/6/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Ia mengingatkan, kasus Covid-19 di Indonesia kini terkendali karena cakupan vaksinasi yang terus dikejar. Jadi, ia meminta orang tua melakukan proteksi buah hatinya dari Covid-19 melalui vaksinasi.

ADVERTISEMENTS

“Vaksin bukan hanya melindungi dari Covid-19 melainkan juga dampak ikutan lanjutan Covid-19,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

Ia menyontohkan pemerintah Australia bahkan memberikan rekomendasi anak-anak usia 12 tahun ke atas untuk segera mendapatkan vaksin Covid-19 penguat (booster), terutama untuk menghadapi ancaman BA.4 dan BA.5 selama libur sekolah. Kemudian pemerintah Australia sedang menggencarkannya.

ADVERTISEMENTS

Namun, ia menyadari kondisinya tentu berbeda dengan Indonesia karena kondisinya penduduknya yang lebih banyak. Sebenarnya, Dicky mengapresiasi pandemi Covid-19 di Indonesia kini memang terkendali dibandingkan saat awal pandemi 2 tahun lalu. Akhirnya, Indonesia melakukan pelonggaran penggunaan masker di luar ruangan sebagai indikator situasi makin membaik. 

ADVETISEMENTS

“Namun, masyarakat secara common sense melihat pelonggaran masker berarti kondisi aman. Itu secara psikologis,” katanya.

Ketika ditetapkan kebijakan pelonggaran masker, ia melihat ada masyarakat Indonesia yang menganggap pandemi sudah selesai. Padahal, Dicly menegaskan faktanya belum sama sekali, status pandemi belum dicabut. Ia meminta masyarakat seharusnya memahami pelonggaran masker karena kasus melandai maka artinya diri sendirilah yang bertanggung jawab. 

“Makanya perlu diingatkan bahwa di masa transisi ini ada pergeseran tanggung jawab yang tadinya ada di pemerintah kemudian ke individu,” ujarnya.

Seiring dengan pelonggaran masker dan anggapan kondisi sudah aman, ia juga meminta otoritas harus mengejar cakupan vaksinasi Covid-19. Sebab, vaksin bisa menekan kasus Covid-19.  Selain itu, Dicky juga meminta ada perbaikan komunikasi risiko

“Ini yang harus diperbaiki saat ini,” ujarnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version