Selasa, 18/06/2024 - 01:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Tiket Capres Kemungkinan akan Tetap untuk Puan, Megawati tak Takut Kehilangan Ganjar

Rakernas II PDIP tegaskan penetapan pasangan capres-cawapres hak prerogatif Megawati.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

oleh Amri Amrullah, Mabruroh, Febrianto Adi Saputro

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh


 

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah


Rakernas PDIP yang digelar sejak Selasa (21/6/2022) dan ditutup hari ini, Kamis (23/6/2022) sesuai dugaan banyak pihak, di mana PDIP tak mengeluarkan satu nama pun bakal calon presiden (capres) sebagai rekomendasinya. Padahal, Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebelumnya menyatakan, bisa saja rakernas dijadikan media bagi partainya untuk memunculkan nama bakal capres.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda


Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS), Agung Baskoro mengungkapkan sejak awal, pembahasan di Rakernas PDIP memang belum diarahkan ke satu nama bakal capres. Hal itu sebagaimana tema rakernas yang ingin memfungsikan desa sebagai poros pembangunan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh


Pembahasan kedua, lanjut Agung, Rakernas PDIP membahas optimasi kerja-kerja para pengurus dan sayap-sayap partai di level akar rumput untuk 2024. Baru kemudian soal penyusunan kriteria sosok capres, visi, misi, dan program yang diusung.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh


Namun ternyata di luar soal substansi Rakernas PDIP kali ini, Megawati secara eksplisit memberikan gestur menohok ke Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo (Ganjar) yang saat itu hadir. Utamanya soal pilpres terkait manuver pencapresan maupun perihal bermain di banyak kaki.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Tak Bisa Bahasa Lokal, Buronan Nomor 1 Thailand Komunikasi Pakai Google Translate


“Di saat yang bersamaan, realitas politik di internal PDIP memberikan kesempatan kepada Puan Maharani. Untuk kembali bergerak memanfaatkan sisa waktu yang ada untuk mendongkrak elektabilitas agar bisa memenuhi kriteria yang diharapkan oleh publik,” kata Agung kepada wartawan, Kamis (23/6/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024


Jamak diketahui publik, jauh sebelum acara Rakernas PDIP, lewat acara relawan Projo bersama Presiden Jokowi muncul sinyal-sinyal dukungan kepada Ganjar. Kemudian dilanjutkan dengan pergerakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang turut mengundang Relawan Projo dalam acara internal koalisi (6/6/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK


“Artinya, ada peringatan keras dari Mega tadi, bisa dimaknai bahwa Ia dan PDIP adalah dwitunggal otoritatif, yang tidak dapat diintervensi oleh siapa pun dan oleh kekuatan apa pun dalam menentukan siapa capres yang diusung,” jelas dia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Menurut Agung, sikap PDIP untuk tidak mengeluarkan nama capres dalam rakernas menemui argumentasi rasionalnya. Pertama, karena PDIP secara mandiri bisa mengajukan paket capres-cawapres.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard
Berita Lainnya:
Pembelaan Hasto Soal Perkara di Polda Metro Jaya, Merasa Dikriminalisasi


Kedua, Agung memprediksi, jikalau PDIP akhirnya memilih untuk berkoalisi, maka kemungkinan paling besar merapat ke KIB, koalisi yang digagas Golkar-PPP-PAN. Atau bisa juga ke koalisi Gerindra-PKB dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).


“Baik KIB dan KIR berpeluang bersama PDIP karena relasi yang terjalin cukup baik hingga sekarang, salah satunya karena masuk dalam kabinet Presiden Jokowi. Situasi ini berbanding terbalik dengan poros yang sementara ini digagas Nasdem bersama Demokat dan PKS,” terangnya.


Selain itu, Agung menilai, Megawati juga sudah mulai memikirkan siapa penerusnya. Sebagaimana Demokrat kini bersama Agus Harimurti Yudhoyono pascakepemimpinan Ssuli Bambang Yudhoyono (SBY) tak lagi jadi ketua umum partai. Di fase ini, nama Puan mengemuka sebagai salah satu suksesor.


“Puan dianggap mewarisi visi dan rekam jejak trah Sukarno. Ini berarti jika setelah Mega, ketua umumnya adalah Puan Maharani maka tahapan berikutnya setelah menjadi Ketua DPR RI, adalah arena capres/cawapres,” imbuhnya.


In Picture: Hari Kedua Rakernas II PDIP Hadirkan Kepala Daerah

 


Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

قَالَ أَمَّا مَن ظَلَمَ فَسَوْفَ نُعَذِّبُهُ ثُمَّ يُرَدُّ إِلَىٰ رَبِّهِ فَيُعَذِّبُهُ عَذَابًا نُّكْرًا الكهف [87] Listen
He said, "As for one who wrongs, we will punish him. Then he will be returned to his Lord, and He will punish him with a terrible punishment. Al-Kahf ( The Cave ) [87] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi