Pemerintah China Akui Ekosistem Pesisir Masih Tidak Sehat

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Sebagian besar ekosistem laut China masih dalam kondisi yang buruk

ADVERTISEMENTS

SHANGHAI — Sebagian besar ekosistem laut China masih dalam kondisi yang buruk meskipun ada perbaikan baru-baru ini. Lebih banyak upaya diperlukan untuk memulihkan, melindungi, dan memantau pesisir China.

ADVERTISEMENTS

“Sebagian besar ekosistem laut yang dipantau tetap dalam kondisi kurang sehat,” kata Wakil Direktur Departemen Ekologi Laut Kementerian Ekologi dan Lingkungan Zhang Zhifeng.

ADVERTISEMENTS

Menurut Zhang, keanekaragaman hayati di China telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hampir 30 persen perairan pesisir dan 37 persen dari garis pantai kontinental negara itu sekarang menjadi bagian dari skema “garis merah” yang bertujuan melindungi dari degradasi.

ADVERTISEMENTS

China meluncurkan sistem “garis merah perlindungan ekologis” pada 2011. Masing-masing wilayah diperintahkan untuk membuat peta hutan alam, sungai, lahan basah, dan ekosistem rentan lainnya yang harus dilindungi dari pembangunan.

ADVERTISEMENTS

China telah memperingatkan bahwa pembangunan yang cepat dan berintensitas tinggi di wilayah pesisir telah menciptakan tekanan lingkungan yang sangat besar. Polusi dan perusakan habitat yang masih belum sepenuhnya terkendali.

ADVERTISEMENTS

Zhang menyatakan, pemerintah telah berjanji untuk membuat sistem untuk memulihkan sebagian besar garis pantainya. China sebelumnya telah berencana membangun 15 proyek infrastruktur pesisir tahun ini dengan total investasi 66,9 miliar yuan dan mengeluarkan 378 izin yang memungkinkan perusahaan membuang limbah ke laut.

ADVERTISEMENTS

Sekitar 25 persen wilayah China sekarang dicakup oleh skema perlindungan tersebut. Hanya saja, perlu ada kerja sama dengan negara lain untuk melindungi setidaknya 30 persen dari daratan dan lautnya pada 2030.

ADVERTISEMENTS

Target itu akan dibahas selama negosiasi untuk pakta keanekaragaman hayati global baru pasca-2020. Tahap akhir negosiasi pada awalnya akan berlangsung di Kunming, China tenggara tetapi sekarang telah pindah ke Montreal, Kanada di tengah kekhawatiran bahwa langkah-langkah keras “zero-Covid” yang diterapkan China akan mengganggu pembicaraan.

ADVERTISEMENTS


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version