Virus ini Buat Manusia Lebih Menarik bagi Nyamuk

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Ketika nyamuk menginfeksi dengan virus demam berdarah atau zika, menarik nyamuk lain

ADVERTISEMENTS

FARMINGTON — Menurut penelitian baru, ketika nyamuk menggigit dan menginfeksi seseorang dengan virus seperti demam berdarah atau zika, maka itu juga membuat orang tersebut berbau harum untuk nyamuk lain.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Itu membuatnya lebih memungkin nyamuk yang lain akan menggigit, kemudian mengambil virus dan membawanya ke korban berikutnya. “Virus ini dapat memanipulasi mikrobioma kulit inang untuk menarik lebih banyak nyamuk agar menyebar lebih cepat,” kata rekan penulis studi Penghua Wang, seorang ahli imunologi di UConn Health di Farmington, Conn, dilansir dari laman Health Day, pada Jumat (1/7/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Para peneliti menyatakan, temuan ini dapat menjelaskan bagaimana virus yang dibawa nyamuk bertahan untuk waktu yang lama. Baik demam berdarah maupun Zika disebarkan oleh nyamuk dan berada dalam keluarga virus yang sama dengan demam kuning, ensefalitis Jepang, dan West Nile.

ADVERTISEMENTS

Menurut National Institutes of Health’s National Institute for Allergy and Infectious Disease, demam berdarah mempengaruhi 50 juta orang per tahun dan membunuh 20 ribu orang, yang kebanyakan anak-anak. Sementara zika dapat menyebabkan cacat lahir serius pada janin dari ibu hamil yang terinfeksi, meskipun jarang menyebabkan masalah serius pada orang dewasa.

ADVERTISEMENTS

Untuk terus menyebar, kedua virus memerlukan infeksi berkelanjutan pada inang hewan. Jika semua nyamuk mati atau semua inang yang rentan membersihkan virus, maka virus akan hilang.

ADVERTISEMENTS

Para peneliti menduga virus mungkin mengubah aroma orang dalam beberapa cara untuk menarik nyamuk. Mereka menemukan bahwa nyamuk tampaknya lebih menyukai tikus yang terinfeksi demam berdarah daripada tikus yang sehat.

ADVETISEMENTS

Kemudian mereka menemukan dan menguji beberapa molekul yang lebih umum pada hewan yang terinfeksi.  Mereka menerapkannya pada tikus bersih dan tangan sukarelawan manusia.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version