Kementan Minta Perusahaan Segera Tindaklanjut Ekspor Ayam ke Singapura

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Tiga perusahaan unggas dapat izin ekspor perdana ayam ke Singapura

ADVETISEMENTS

 JAKARTA — Sebanyak tiga perusahaan unggas terintegrasi dari Indonesia telah mendapatkan persetujuan ekspor ke Singapura. Ini menjadi ekspor perdana karena Singapura mencari alternatif pasca Malaysia menahan ekspor ayamnya ke Singapura.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Tiga perusahaan yang telah mendapatkan persetujuan, berdasarkan pernyatan Singapore Food Agency (SFA) di antaranya, PT Charoen Phokpand Indonesia-Food Division dan PT Ciomas Adisatwa-Plant Pemalang yang akan mengekspor ayam beku dan potong.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Kemudian, persetujuan ekspor juga diberikan kepada PT Charoend Phokpand Indonesia, Tbk yang akan mengekspor ayam olahan.  

ADVERTISEMENTS


Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah, meminta para pelaku usaha yang telah disetujui ekspor oleh Singapura agar segera menindaklanjuti kerja sama secara business to business (B2B).

ADVERTISEMENTS


Adapun soal volume ekspor ayam, Nasrullah tak merinci kuota ekspor yang diperbolehkan agar kebutuhan dalam negeri tetap aman. Ia menuturkan, besaran ekspor tergantung kesepakatan B2B antar perusahaan.

ADVERTISEMENTS


Kementan pun mendorong perusahaan yang sudah menetapkan volume ekspornya agar segera mengajukan rekomendasi ekspor kepada Kementan.


“Ini reguler saja rekomendasi ekspor dari Kementan dan itu bisa segera keluar jika pelaku usaha mengusulkan melalui sistem online,” kata Nasrullah kepada Selasa (5/7/2022).


Adapun, mengutip data prognosis terbaru Kementan, produksi ayam ras pada bulan Juli 2022 diperkirakan mencapai 503,6 ribu ton jauh di atas kebutuhan nasional 443,7 ribu ton sehingga terdapat surplus sekitar 59,8 ribu ton.


Sementara, untuk prognosis keseluruhan tahun 2022, produksi ayam diperkirakan mencapai 5,92 juta ton dan kebutuhan 5,3 juta ton sehingga terdapat surplus sekitar 615 ribu ton di akhir tahun ini.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version