Ternyata Klaim Tak Lagi Impor Itu Beras Konsumsi, Siapa Kibuli Jokowi?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Klaim Presiden Joko Widodo tentang pemerintah yang tak lagi impor beras ternyata tidak sepenuhnya benar.

ADVERTISEMENTS

Fakta yang dimunculkan itu pun akhirnya menyulut pertayaan publik mengenai sumber informasi yang diterima sang kepala pemerintahan.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Apakah ada yang sengaja jerumuskan Jokowi dalam pidatonya tentang impor beras itu saat menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI)?” ujar Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (19/8).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Menurut Jerry, pernyataan Jokowi yang menyebut Indonesia telah berhasil mengurangi jumlah impor selama 3 tahun terakhir harus dilihat lebih rinci.

ADVERTISEMENTS

Pasalnya, dia memperoleh data Badan Pusat Statistik (BPS) di satu sisi membenarkan adanya pengurangan jumlah impor beras, tetapi untuk beras konsumsi masyarakat atau beras medium.

ADVERTISEMENTS

Akan tetapi, dia menguraikan, untuk beras khusus justru data BPS yang diperbaharui per 12 Agustus 2022 mencatat Indonesia masing mengimpor beras dari sejumlah negara.

ADVERTISEMENTS

Misalnya tahun 2021, dicatat jumlah impor beras mencapai 407.741,4 ton, atau naik dari tahun 2022 yang sebesar 356.286,2 ton.

ADVETISEMENTS

“Ngibul lagi. Apa Menteri gak ngasih tau soal impor?” sambungnya terheran.

Dari data ini, Jerry mendorong Jokowi mencari tahu sumber informasi mengenai impor beras yang dia sampaikan dalam acara IRRI beberapa hari lalu tersebut.

“Ia punya tim pakar ekonomi sebagai konseptor, harusnya tahu mana pidato yang layak naik dan tidak,” tuturnya.

“Publik ingin Jokowi berkata apa adanya dan jujur. Kalau ada bilang ada, dan kalau tidak ada impor beras bilang tidak ada impor,” tandas Jerry. 

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version