Kamis, 16/05/2024 - 22:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia: Gerakan Non-Blok Punya Potensi Atasi Isu Internasional

GNB memiliki 120 suara di PBB.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 MOSKOW — Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, Gerakan Non-Blok (GNB) mempunyai potensi positif untuk menyelesaikan masalah internasional. Menurut dia, karena memiliki 120 suara di PBB, GNB atau dikenal pula dengan istilah Non-Aligned Movement (NAM), mampu untuk secara langsung mempengaruhi keputusan di badan dunia tersebut.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Komentar Lavrov tentang GNB terlontar saat diwawancara stasiun televisi Zvezda. “Potensinya positif dan menggembirakan, terutama dalam konteks upaya yang dilakukan hari ini untuk membentuk tatanan dunia yang multipolar, adil, dan demokratis,” ujar Lavrov saat ditanya tentang potensi GNB dalam penyelesaian isu internasional, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS, Senin (29/8/2022).  

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
Israel Serang Iran, Sekjen PBB Kutuk Siklus Saling Balas


Dia menjelaskan, GNB adalah proses objektif yang secara historis dikondisikan oleh tak meratanya perkembangan internasional. “Daerah yang dulunya ‘terbelakang’ di planet ini, kini menjadi ‘mesin’ ekonomi global, pusat pertumbuhan ekonomi baru, kekuatan finansial dengan pengaruh politik yang meningkat. Cina, India, Mesir, Turki, Meksiko, Brasil, Argentina, negara-negara Afrika menjadi pilar tatanan dunia yang dibentuk secara objektif. Era membangun multipolaritas sejati akan lama. Cina dan Turki berpartisipasi dalam proses ini tanpa menjadi bagian dari Gerakan Non-Blok. Mereka menjalin kerja sama yang cukup erat dengannya,” tutur Lavrov.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah


Terkait situasi internasional saat ini, Lavrov mengatakan, Barat memaksa semua negara untuk bergabung dengan program “anti-Rusia”, termasuk di dalamnya penerapan sanksi dan boikot. Namun negara GNB tak terburu-buru menuruti permintaan tersebut. “Anggota GNB tidak terjerumus dalam pemerasan ini,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Komisioner HAM PBB: Perintah Evakuasi Rafah tidak Manusiawi


Kendati demikian, Lavrov tak menampik, terdapat sejumlah negara GNB yang akhirnya menyerah pada tekanan Barat dan bergabung dalam gerakan anti-Rusia. “Namun tekanan pada mereka (negara GNB) terus berlanjut. Tidak dapat disangkal bahwa trik yang benar-benar terlarang akan digunakan,” kata Lavrov.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Hingga kini Rusia masih terlibat konflik dengan Ukraina. Setelah berlangsung selama enam bulan, belum ada tanda-tanda kedua negara tersebut akan duduk untuk merundingkan kesepakatan damai atau gencatan senjata. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi