Hindari Sindrom De Quervain, Ini yang Harus Dilakukan Ibu Baru

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Ibu baru rentan mengalami sindrom de Quervain.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Sindrom de Quervain merupakan peradangan atau pembengkakan yang terjadi pada tendon di sekitar ibu jari. Kondisi ini terjadi akibat penggunaan berlebihan dan gerakan berulang pada area pergelangan tangan.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

De Quervain, namanya indah, berbau Prancis. Namun, jika Anda mengalaminya, percayalah, sama sekali tak ada indah-indahnya,” kata dokter spesialis bedah ortopedi konsultan hand and microsurgery dari Orthopedic Center RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Oryza Satria, melalui surel, dikutip Rabu (31/8/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Menurut dr Satria, de Quervain kerap dialami oleh para ibu, terutama ibu baru. Alasannya, pergelangan tangan merupakan bagian tubuh yang kerap digunakan dalam aktivitas sehari-hari ibu dalam mengasuh bayi.

ADVERTISEMENTS

“Mulai dari menggendong, menjemur, memandikan, hingga menyusui bayi,” jelas dr Oryza.

ADVERTISEMENTS

Terkait menyusui, para ibu mungkin tidak selalu melakukannya dalam posisi menggendong bayi. Terkadang, menyusui bisa dilakukan sambil berbaring dan meletakkan bayi di kasur. Akan tetapi, dalam posisi berbaring di kasur pun, ibu biasanya akan menyangga kepala mereka dengan tangan ketika menyusui bayi.

ADVERTISEMENTS

Beragam aktivitas berulang yang melibatkan area pergelangan tangan ini bisa meningkatkan risiko terjadinya de Quervain. Ketika kondisi ini terjadi, penderita bisa merasakan nyeri di area tersebut. Keluhan pada de Quervain bisa diperberat dengan gerakan berulang.

ADVETISEMENTS

Kiat mencegahnya

Pada ibu baru, salah satu cara untuk mencegah terjadinya de Quervain adalah dengan menggunakan kedua lengan saat mengangkat bayi. Hindari mengangkat bayi hanya dengan mengandalkan pergelangan tangan.

Tips kedua, hindari berada pada satu posisi dalam waktu lama, misalnya ketika menyusui, memberi makan, atau menggendong bayi. Biasakan untuk mengganti posisi secara berkala ketika melakukan aktivitas-aktivitas ini.

Ketiga, dr Oryza juga merekomendasikan para ibu untuk menggunakan alat bantu seperti gendongan bayi. Jangan karena merasa masih muda dan kuat, ibu menjadi antipati terhadap penggunaan alat bantu.

“Penggunaan gendongan dapat meringankan beban pergelangan tangan ketika menggendong bayi,” kata dr Oryza.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version